Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, dr. Ahmed Al-Kahlot, mengumumkan penghentian total pengoperasian generator listrik Rumah Sakit Kamal Adwan, Gaza utara.
“Peringatan beberapa minggu yang lalu, sudah terjadi sepenuhnya hari ini, ketika (pihak RS) terpaksa mematikan generator listrik (karena kehabisan bahan bakar) dan bekerja mengoperasikan peralatan di rumah sakit dengan energi surya yang tersedia,” kata dr Ahmed kepada Al Jazeera, dikutip Sabtu (4/11).
Dia menjelaskan, pihak rumah sakit terpaksa memadamkan listrik di beberapa gedung. Listri yang tersisa dari tenaga surya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menghemat konsumsi energi. Listrik di gedung neonatal digabung dengan departemen perawatan intensif anak.
“Bayi di inkubator dan pasien di ICU yang bergantung pada respirator juga berisiko besar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, gedung khusus anak-anak beroperasi dengan tenaga surya. Artinya, gedung itu akan berhenti beroperasi jika tidak ada sinar matahari, sehingga kehidupan bayi dalam inkubator akan sangat terancam.
Mengingat krisis bahan bakar, Dr. Ahmed Al-Kahlot mengindikasikan, keputusan diambil untuk memberikan prioritas pada penyediaan layanan dan perawatan kesehatan kepada kasus-kasus yang memiliki peluang hidup lebih besar.
“Yang berarti menghukum puluhan kasus dengan ‘hukuman mati’,” ujarnya.
Dia bertanya-tanya mengapa organisasi dan lembaga internasional diam terhadap kejahatan yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza, dan mengabaikan semua perjanjian internasional. Padahal, hukum internasional menekankan perlunya memberikan perlindungan bagi pusat kesehatan dan rumah sakit selama perang.
Meski kondisinya sulit, dia menekankan Rumah Sakit Kamal Adwan dan rumah sakit lain di Jalur Gaza akan terus bekerja hingga bahan bakar habis dan pil obat terakhir.