Spirit of Aqsa, Palestina- Jurubicara Brigade Izz Al-Din al-Qassam, Abu Ubaida, menegaskan, darah warga Palestina tidaklah murah. Al-Qassam telah mengirim peringatan ke militer penjajah Israel untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil Palestina. Pesan peringatan serupa yang dilontarkan sebelum operasi Taufan Al-Aqsa meletus pada Sabtu (7/10).

“Kami telah memutuskan untuk mengakhiri kejahatan penjajah Israel terhadap warga sipil,” ucap Abu Ubaida sambil menegaskan satu rumah Gaza dirudal, maka satu tahanan Israel dieksekusi.

“Musuh yang satu ini tidak faham bahasa etika dan kemanusiaan, maka kami akan mulai berbicara pada mereka dengan satu-satunya bahasa yang mereka mengerti. Maka mulai saat ini, untuk setiap rumah warga ang dibom bersama penghuninya, berarti satu nyawa tawanan yang akan kami eksekusi dengan dilengkapi gambar dan suara,” lanjutnya.

Pernyataan Abu Ubaida muncul setelah penjajah Israel melancarkan serangkaian serangan kekerasan di Jalur Gaza, menargetkan bangunan tempat tinggal dan markas besar pemerintah. Dalam serangan itu, sebanyak 687 warga Palestina syahid, termasuk 140 anak-anak, 105 wanita, dan sekitar 3.800 orang terluka.

Mengenai hal ini, penulis dan analis politik Sari Orabi mengatakan, pengumuman Abu Ubaida mengenai tahanan yang ditahan oleh Brigade Qassam merupakan pengumuman yang mengungkap ketimpangan standar dunia.

Itu karena dunia bungkam terhadap pengepungan dua juta orang di Jalur Gaza dan terdapat kejahatan genosida yang terang-terangan dan terang-terangan. Saat ini, kata dia, penjajah menggambarkan penduduk Jalur Gaza sebagai binatang dalam bentuk manusia.

“Dengan semua kejahatan ini, tidak ada seorang pun di dunia yang berbicara, tetapi mereka berbicara tentang tahanan Israel yang ditahan oleh Brigade Al-Qassam, dan inilah tujuan Brigade Al-Qassam mengancam Israel,” kata Orabi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here