Jumlah tentara Israel yang melakukan bunuh diri sepanjang bulan Juli 2025 meningkat menjadi tujuh orang, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Haaretz.

Sementara itu, Radio Militer Israel memberitakan bahwa seorang tentara dari kota Netanya telah bunuh diri setelah menjalani lebih dari 300 hari masa dinas sebagai bagian dari pasukan cadangan.

Menurut keterangan keluarga yang dikutip radio tersebut, tentara ini sebelumnya ditugaskan untuk mengevakuasi jenazah tentara dan korban luka selama berlangsungnya perang. Ia mengalami tekanan hebat akibat “pemandangan mengerikan” yang disaksikannya. Namun, pihak militer Israel justru enggan bertanggung jawab dan menolak mengakui kematian tentara tersebut sebagai gugur dalam tugas militer.

Sebelumnya, Haaretz juga melaporkan bahwa tingkat bunuh diri di kalangan tentara Israel yang sedang menjalani dinas aktif menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurut data yang dikumpulkan surat kabar itu, sejak awal tahun 2025 hingga saat ini, sedikitnya 15 tentara Israel telah mengakhiri hidup mereka. Sedangkan pada tahun 2024, tercatat 21 kasus bunuh diri di kalangan militer Israel.

Haaretz menambahkan bahwa mayoritas tentara yang bunuh diri berasal dari satuan cadangan yang sedang menjalani tugas aktif.

Mengutip sumber militer Israel, surat kabar itu menyebut bahwa sebagian besar dari mereka mengalami tekanan mental berat akibat peristiwa-peristiwa yang mereka hadapi selama pertempuran, yang berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis mereka.

Media Israel lainnya juga mencatat bahwa sebanyak 48 tentara Israel telah bunuh diri sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, yang ditandai dengan agresi militer brutal terhadap Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here