Spirit of Aqsa, Palestina- Para menteri dari koalisi penguasa sayap kanan zionis Israel secara terang-terangan mendukung aksi terorisme ekstremis Yahudi terhadap warga Palestina di desa-desa Tepi Barat. Pengungkapan itu terjadi setelah ratusan ekstremis Yahudi membakar mobil, rumah, pertanian, dan properti lainnya di beberapa desa Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Tentara penjajah Israel, badan keamanan Shin Bet dan polisi mengeluarkan pernyataan bersama pada Sabtu (24/6/2023) malam mengutuk serangan pemukim dan mencap mereka sebagai terorisme nasionalis. Namun Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengecam pernyataan tersebut. Dia justru menyerukan tindakan keras terhadap warga Palestina.

“Upaya untuk menciptakan kesetaraan antara teror pembunuh Arab dan tindakan balasan sipil (Israel), betapapun seriusnya, adalah salah secara moral dan berbahaya pada tingkat praktis,” ujar Smotrich, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (26/6/2023).

“Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan pasukan keamanan harus bertindak dengan ketegasan yang jauh lebih besar. Kami tidak dapat menerima situasi di mana para pemukim merasa seperti bebek yang duduk di jalan dan di sekitar pemukiman,” ujar Smotrich menambahkan.

Sementara Menteri Energi, Israel Katz, mengatakan, terorisme adalah teror yang dilakukan warga Palestina terhadap orang Yahudi, tentara, dan orang tak berdosa. Dalam insiden terkait, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir memerintahkan polisi untuk menyelidiki hukuman kolektif di permukiman Ateret di Tepi Barat. Para pemukim mengklaim tentara Israel telah menutup gerbang permukiman.

Namun, belakangan terungkap bahwa para pemukim yang menyerang desa Palestina, Umm Safa menutup gerbangnya sendiri. Dengan demikian, tentara Israel tidak dapat masuk dan melacak mobil yang digunakan dalam penyerangan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here