Spirit of Aqsa- Para pengguna media sosial membandingkan liputan perang dari media militer Al-Qassam, sayap militer Hamas, dengan media militer Angkatan Bersenjata Israel, serta bagaimana Al-Qassam berhasil mendokumentasikan operasi mereka di Gaza selama setahun perang.
Sejak hari-hari awal serangan darat Israel dan penetrasi ke Jalur Gaza setelah operasi “Taufan Al-Aqsa” yang diluncurkan oleh Al-Qassam pada 7 Oktober tahun lalu, kelompok perlawanan Palestina, khususnya Al-Qassam, berusaha mendokumentasikan operasi militer mereka dalam menghadapi pasukan Israel yang masuk.
Media militer Al-Qassam memainkan peran penting dalam menyoroti upaya perlawanan dan penyerangan terhadap tentara Israel. Salah satu simbol yang melekat pada operasi Al-Qassam adalah “segitiga merah terbalik,” yang telah digunakan selama setahun terakhir dalam operasi militer.
Segitiga merah terbalik tersebut sering disertakan untuk menunjukkan kendaraan dan tentara Israel yang menjadi sasaran serangan atau tembakan jitu Al-Qassam dalam video yang mendokumentasikan pertempuran yang terjadi di Jalur Gaza.
Bahkan, segitiga merah terbalik telah menjadi simbol perlawanan Palestina terhadap Israel, sehingga Dewan Perwakilan Rakyat di Berlin mengategorikan simbol tersebut sebagai lambang yang dilarang digunakan dalam demonstrasi dan aksi solidaritas untuk isu Palestina serta penolakan terhadap perang Israel di Gaza.
Dengan mendokumentasikan operasi militer secara akurat dan profesional, publik di platform media sosial di seluruh dunia membandingkan liputan perang oleh kelompok perlawanan Palestina, terutama Al-Qassam, dengan dokumentasi yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Israel di Gaza.
Pengguna media sosial menyatakan bahwa selama setahun perang melawan Israel, sayap media Al-Qassam berhasil menonjolkan operasi militer mereka melawan kendaraan, tank, dan tentara pendudukan di seluruh Jalur Gaza.
Beberapa pengguna lain menambahkan bahwa kelompok perlawanan Palestina di Gaza, terutama Al-Qassam, selalu menampilkan cuplikan nyata dari pertempuran di jalan-jalan dan gang-gang Gaza, dengan jelas dan tepat menunjukkan sasaran Israel. Terkadang, dokumentasi dilakukan dari jarak dekat terhadap sasaran yang dituju.
Aktivis juga mencatat perkembangan signifikan dalam media militer Al-Qassam selama setahun penuh perang dan agresi ini. Mereka menegaskan bahwa Al-Qassam berhasil menyampaikan pesan-pesan mereka kepada negara pendudukan dan dunia secara profesional, serta mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan tersebut.
Beberapa pengguna lain mengakui bahwa media Al-Qassam telah menarik perhatian jurnalis internasional dan mendapatkan pengakuan dari komentator politik berkat profesionalisme dan kredibilitasnya, yang menghidupkan kembali harapan bagi bangsa yang tertindas.
Namun, beberapa pengguna media sosial juga mengejek video-video yang dipublikasikan oleh Angkatan Bersenjata Israel, yang mengklaim menargetkan elemen Hamas atau Jihad di Gaza. Mereka menunjukkan bahwa video-video tersebut tidak memperlihatkan satu pun pejuang dari kelompok perlawanan Palestina.
Mereka juga membagikan kembali cuplikan video yang dipublikasikan oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Avichai Adraee, yang sebelumnya menyatakan bahwa itu adalah rekaman pasukannya yang menyerbu lokasi Al-Qassam dan menembaki dinding, tanpa menunjukkan adanya tembakan balasan dari pihak lain.