Sedikitnya 32 warga Palestina syahid dalam serangan udara brutal Israel di berbagai wilayah Gaza sejak Selasa (22/4). Serangan terbaru ini turut menghantam tenda pengungsian di kamp Jabalia dan sejumlah rumah warga di Khan Younis, menyebabkan korban jiwa termasuk perempuan dan anak-anak.

Selain menggempur pemukiman, pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan puluhan alat berat milik pemerintah kota dan perusahaan swasta yang digunakan untuk membersihkan puing-puing dan membuka akses jalan bagi tim penyelamat.

Direktorat Pertahanan Sipil Gaza mengecam penghancuran ini. Sembilan alat berat di markas Balai Kota Jabalia, termasuk buldoser yang baru saja masuk dari Mesir dalam rangka kesepakatan jeda tembak, turut dimusnahkan.

“Kami telah memberi koordinat keberadaannya, dan wilayah itu tidak pernah ditetapkan sebagai zona militer,” ujar Dr. Muhammad Al-Mughir, Direktur Logistik Pertahanan Sipil.

Hamas menyebut tindakan ini sebagai “penghancuran sistematis” yang menegaskan niat Israel menjalankan “perang genosida” di Gaza. “Tujuan mereka jelas: mendorong pengungsian massal rakyat kami,” tegas pernyataan resmi Hamas.

Sementara itu, laporan dari Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa kabinet perang Israel akan menggelar sidang darurat hari ini. Beberapa menteri garis keras, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mendorong dimulainya fase baru serangan yang mereka sebut sebagai “tahap penghabisan”.

Di medan pertempuran, sayap militer Jihad Islam, Brigade Saraya Al-Quds, mengumumkan keberhasilan mereka menjatuhkan dan menguasai sebuah drone pengintai milik Israel di wilayah Khan Younis, saat pesawat itu tengah menjalankan misi intelijen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here