Spirit of Aqsa, Palestina – Masjid Al-Aqsa menjadi sasaran utama penjajah Israel untuk mereka kuasai. Berbagai cara mereka lakukan demi menguasai kiblat pertama umat Islam itu. Salah satunya, menggerakkan imigran ilegal Yahudi untuk memasuki situs bersejarah tersebut.
Selama November 2020, 1845 orang yahudi menyerbu masuk kawasan Masjid Al-Aqsa. Jumlah tersebut berdasarkan laporan yang dirilis Pusat Study Al-Quds urusan Israel–Palestina.
Pusat Study menjelaskan, jumlah pemukim yahudi yang menyerbu kawasan komplek Masjid Al-Aqsa selama November lalu, mencapai 1845 orang, termasuk aparat militer Israel menggunakan seragam militer, dan para mahasiswa yahudi yang dikenal sebagai “Mahasiswa Kuil Yahudi.”
Jumlah para pemukim yahudi mencapai 1503 orang, ditambah 278 mahasiswa kuil yahudi, dan 64 aparat intelijen Israel.
Mereka menyerbu masuk Masjid Al-Aqsa secara berkelompok, sepanjang hari dalam sepekan, selain Jumat dan Sabtu, dalam dua waktu, pagi dan siang bada dhuhur, dengan pengawalan ketat pasukan Israel. Mereka menunaikan ritual Talmud secara provokatif, dan mendengarkan penjelasan terkait kuil yahudi dari pendeta mereka.
Sejak menduduki kota Al-Quds, penjajah Israel terus berupaya mengambil kendali Masjidil Aqsha, dan menjadikannya sebagai kawasan yahudisasi, lewat pembagian waktu dan tempat antara kaum muslimin dan kaum yahudi, seperti yang mereka lalukan terhadap Masjid Ibrahimi di kota Hebron.
Langkah ini terus dihadapi dengan gigih oleh warga Al-Quds, dengan bersiaga dan berjaga di Masjidil Aqsha, meski menjadi sasaran penangkapan oleh pasukan Israel, dan dideportasi dari Masjidil Aqsha dan kota Al-Quds.