Spirit of Aqsa, Palestina- Klub Tawanan Palestina (Palestinian Prisoners Club/PCC) melaporkan, jumlah tahanan administratif yang mogok makan di penjara penjajah zionis Israel naik menjadi 13 tahanan, setelah enam tahanan lain di penjara “Raymon” bergabung dalam aksi mogok makan, sejak Kamis (10/8/2023).

Tahanan administratif warga Palestina yang ditangkap oleh pasukan penjajah Zionis Israel dan ditahan tanpa tuduhan dan proses hukum, serta dapat diperpanjang kapan saja untuk jangka waktu sekehendak pihak pendudukan ZIonis.

PCC menyatakan, enam tahanan tersebut adalah: Hadi Naji Nazzal, Muhammad Tayseer Zakarneh, dan Anas Ahmed Kamil, dan ketiganya berasal dari kota Qabatiya di propinsi Jenin, dan mereka ditahan sejak Mei lalu, selain Abdul Rahman Iyad Baraqah dari kamp Aqabat Jabr, di Jericho, dia ditahan sejak April lalu, dan Muhammad Basem Akhmis, dari kota Beit Amr di Hebron, ditahan sejak November 2022, dan tahanan Zuhdi Talal Abido berasal dari Hebron, dan telah ditahan sejak Maret lalu.

PCC menambahkan, tujuh tahanan administratif lainnya telah melakukan mogok makan untuk periode yang berbeda-beda: Saif Hamdan, Saleh Rabaya, Qusay Khader, dan Osama Khalil, yang sudah melakukan mogok makan selama 13 hari, sedangkan dua tahanan, Kayed Al-Fasfous dan Sultan Khalouf , telah melakukan aksi mogok selama sembilan hari, selain tahanan Osama Daqrouq yang memulai aksi mogoknya lima hari yang lalu.

Pemogokan 13 tahanan tersebut bertepatan dengan langkah perjuangan yang dilakukan oleh para tahanan administrasi di penjara Israel “Ofer” dan beberapa penjara lainnya, serta kelanjutan dari sekitar 60 tahanan yang memboikot pengadilan militer pendudukan Zionis Israel.

PCC menekankan, eskalasi pemogokan ini terjadi mengingat otoritas pendudukan Zionis Israel terus meningkatkan kejahatan penahanan administratif, karena jumlah tahanan administratif telah mencapai lebih dari 1.200, dan persentase ini merupakan yang tertinggi sejak tahun-tahun Intifadhah Al-Aqsha.

Patut dicatat, otoritas penjajah Zionis Israel telah mengeluarkan 1978 perintah penahanan administratif sejak awal tahun ini, yang tertinggi adalah pada bulan Juli, ketika mencapai 370 perintah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here