Spirit of Aqsa, Palestina- Fadi Radaydah harus menerima fakta menyakitkan setelah dipaksa membongkar rumahnya sendiri yang terletak di Kampung Ras al-Amud, Al-Quds. Padahal, dia sudah membangun rumah itu sejak empat tahun lalu sebagai persiapan pernikahan pada Mei 2023 mendatang.

Radaydah membangun rumahnya sekitar empat tahun lalu, dengan luas 150 meter persegi. Baru-baru ini dia mulai bersiap untuk memulai kehidupan pernikahannya di rumah tersebut. Akan tetapi, pasukan penjajah Zionis Israel memaksanya untuk menghancurkannya dengan dalih rumah itu dibangun tanpa izin dari penjajah Israel.

Hal ini akhirnya membuat dia terpaksa menunda pernikahannya, yang dijadwalkan pada Mei mendatang.

Pasukan penjajah Zionis Israel sudah biasa biasa memaksa warga al-Quds untuk menghancurkan dan membongkar rumah mereka dengan tangan mereka sendiri. Mereka terpaksa melakukannya untuk menghindari bayaran denda yang tinggi dan juga harus membayar biaya tambahan pembongkara, jika dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.

Sementara, pasukan penjajah Zionis Israel mengklaim, alasan pembongkaran adalah karena tidak mendapatkan izin, mereka menolak untuk memberikan izin bangunan kepada warga al-Quds. Penolakan itu sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi kehadiran warga Palestina dan mendorong warga al-Quds untuk meninggalkan kota suci tersebut.

Pada 2022, pasukan penjajah Zionis Israel melakukan 306 pembongkaran rumah warga Palestina di al-Quds. Mereka mengeluarkan 220 surat dan keputusan pemberintahuan pembongkaran, termasuk rumah dan toko di berbagai perkampungan, terutama di kampung Sheikh Jarrah, Wadi al-Rababa, Batn al-Hawa, dan Ain al-Lawza, al-Bustan, Wadi Yasul di kota Silwan, Wadi al-Jauz, dan di kota Jabal al-Mukaber, al-Issawiya, Sur Baher, Anata, Kafr Aqab, al -Tur, kamp pengungsi Shuafat, Beit Hanina dan al-Walaja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here