Spirit of Aqsa, Palestina- Mesir mengadakan pertemuan puncak mengenai krisis Gaza pada Sabtu (21/10). KTT itu digelar di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas.

Di sisi lain, saat KTT Perdamaian Kairo tersebut digelar, penjajah Israel menjatuhkan rudal ke Jalur Gaza. Selain itu, pejabat tinggi dari sekutu utama Israel, Amerika Serikat, dan beberapa pemimpin lain tidak hadir.

Daftar peserta yang diharapkan pada KTT Perdamaian Kairo meliputi Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Putra Mahkota Kuwait Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Kemudian Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Presiden Siprus Nikos Christodoulides, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna, dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa.

Hadir pula Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, dan Utusan Tiongkok untuk Timur Tengah mengeluarkan Zhai Jun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Hamas menilai, serangan udara di Jalur Gaza yang bertepatan dengan KTT Kairo merupakan pesan bahwa bahwa zionis Israel merupakan entitas fasis yang mengabaikan semua nilai dan konvensi internasional. Maka itu diperlukan sikap internasional yang tegas untuk menghentikan agresi.

“Bertepatan dengan KTT Kairo yang sedang berlangsung, di hadapan para pemimpin, komandan dan pejabat dari berbagai negara di dunia, pendudukan terus melakukan pemboman dengan kekerasan dan biadab terhadap rumah-rumah dan rumah-rumah, menargetkan rumah sakit, sekolah, toko roti dan tempat ibadah, dan memutus aliran air, listrik, dan obat-obatan di Jalur Gaza,” demikian pernyataan resmi Hamas, dikutip Palinfo, Sabtu (21/10).

Menurut Hamas, tindakan zionis Israel tersebut kian mempertegas bahwa mereka adalah entitas teroris fasis yang tidak tahu apa-apa selain pembunuhan dan penghancuran. Maka itu, dia menyerukan kepada pejabat tinggi negara yang hadir dalam KTT Kairo untuk menekan Israel agar menghentikan pembantaian di Jalur Gaza.

Sejak pagi, pasukan penjajah Israel melancarkan puluhan penggerebekan, mengebom rumah penduduk, dan menargetkan kru pertahanan sipil. Hal itu menyebabkan puluhan orang syahid dan terluka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here