Spirit of Aqsa, Palestina- Gerakan Demokratik di Israel, penasihat hukum zionis Israel, menuntut penyelidikan atas pembakaran dokumen di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah serangan pada 7 Oktober.

“Kantor Netanyahu membakar dokumen setelah serangan 7 Oktober untuk mengurangi tanggung jawabnya atas kegagalan tersebut,” bunyi pernyataan gerakan tersebut, dikutip Palinfo dari Al Jazeera, Sabtu (21/10).

Selain itu, jurnalis Al Jazeera melaporkan, salah satu tentara penjajah Israel menyerang Netanyahu. Tentara itu menganggap Netanyahu bertanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober dan menuntut agar dia mundur dari jabatan perdana menteri.

Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Penelitian “Lazar” (swasta) untuk surat kabar Ibrani “Maariv” menunjukkan, 80 persen ‘warga Israel’ menganggap PM Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab atas pertempuran “7 Oktober”. diluncurkan oleh Brigade Qassam.

Selama beberapa hari terakhir, para pejabat Israel mengumumkan, mereka bertanggung jawab atas “kegagalan keamanan” dalam mencegah peristiwa 7 Oktober di sekitar Jalur Gaza, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Galant, kepala Dinas Keamanan Umum Shin Bet, Ronen Bar, dan kepala Intelijen Militer, Aharon Haliva.

Begitu pula KSAD Herzi Halevy, Ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachaya Hanegbi, Panglima TNI AU Tomer Bar, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, dan Panglima Home Front Command IDF Rafi Milo.

Netanyahu belum mengaku bertanggung jawab atas kegagalan tersebut, dan berusaha menghindarinya dengan melakukan pembantaian berdarah di Jalur Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here