Spirit of Aqsa, Al-Quds- Ulama-ulama Palestina menyerukan umat Islam, terutama muslim Palestina, untuk i’tikaf dan ribath di Masjid Al-Aqsa. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan dan membela Al-Aqsa dari rencana agresif zionis Israel.
“Yang dituntut dari rakyat Palestina dan pemuda bangsa adalah siap membela Al-Aqsa dan ikatan di dalamnya,” ucap Sheikh Hussein Abu Kwaik, dikutip Palinfo. “Saya lebih suka ribath,” ucapnya.
“Ikatan terbaik adalah ikatan di Al-Aqsa dan perjalanan ke sana, dan tanggapan terbaik kepada Allah dan Rasul-Nya di hari-hari yang diberkahi ini dan dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah mempertahankan bangsa dan kesuciannya,” ujar dia melanjutkan.
Dia menunjukkan, ikatan, ibadah, dan ribath di Al-Aqsa adalah salah satu tindakan kedekatan terbesar kepada Allah. Apalagi Al-Aqsa sedang diserang oleh ekstremis Zionis.
“Wahai orang-orang merdeka bangsa dan wanita merdekanya, ikatan terbaik adalah ikatan di Al-Aqsa dan perjalanan ke sana, dan dalam menanggapi perintah Tuhan dan mendukung agamanya dan menjaga kesucian bangsa, nilai-nilai. dan moral adalah kehidupan bangsa,” tuturnya.
Mustafa Abu Arra juga menyampaikan hal serupa. Dia menilai I’tikaf di Masjid Al-Aqsa bisa menjadi wajib bagi muslim Palestina.
“Ziarah ke Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, i’tikaf dan ikatan di dalamnya, adalah di antara tindakan dan ibadah terpenting yang dilakukan umat Islam dan umat Islam. Warga Palestina tampil setiap tahun di bulan Ramadhan yang diberkahi,” tutur dia.
Abu Arrah mengindikasikan tahun ini, dengan serangan sengit penjajah Israel dan ekstremis Yahudi di Masjid Al-Aqsa, menjadikan ribath dan I’tikaf semakin wajib. Dia menekankan perlunya berkumpul untuk melindungi Al-Aqsa dari bahaya pembagian ruang dan waktu masjid oleh zionis Israel.
“Oleh karena itu, seluruh bangsa harus menyadari bahaya ini dan menghadapi rencana ini, dengan segala cara dan metode, untuk mencegah pendudukan ini dari tirani,” tutur Abu Arra.