Spirit of Aqsa, Palestina – Festival panen zaitun saat musim gugur di Gaza, Palestina adalah sebuah tradisi kuno yang menyatukan warga di negara tersebut. Momen ini memberi mereka alasan untuk bernyanyi dan menari, meski di bawah bayang-bayang penjajahan Israel.
Seorang warga, Abu Jamal Abu Tuaimah sangat antusias ketika berbicara tentang festival panen zaitun yang menandai awal musim di Jalur Gaza. Untuk seorang berusia 60 tahun yang tinggal di salah satu zona paling militeristik di dunia, kesempatan untuk kegembiraan murni jarang terjadi. Namun setiap Oktober datang, Tuaimah menjadi salah satu peserta pesta dan perayaan.
Kebahagiaan ini juga terjadi pada ribuan orang Palestina lainnya. Bagi mereka, zaitun bukan hanya buah, tetapi motif utama perjuangan berkelanjutan untuk hidup dengan kebebasan dan martabat.
Di sekitar tanaman zaitun yang tersebar di Gaza, musim panen mengubah penduduk menjadi penyanyi, dan penyair. Pekerjaan yang biasanya melelahkan menjadi kumpul keluarga yang menyenangkan.
Festival itu dimulai pagi-pagi sekali ketika para petani dan keluarga mereka pergi ke kebun dan menghabiskan waktu berjam-jam mengerjakan cabang-cabang pohon zaitun yang berbonggol, mengocok buah-buahan ke dalam keranjang dan ke terpal. Mereka memanen dengan tangan atau dengan tongkat panjang bercabang yang dapat memotong dahan hingga bersih dalam sekali jalan.