Spirit of Aqsa, Palestina – Tokoh perlawanan di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, menegaskan, penjajah zionis Israel tidak memiliki mas adepan di Tanah Palestina. Dia menyebut Palestina akan selalu terpatri dalam hati nurani rakyat Palestina dan umat Islam di seluruh dunia.
“Kami harus kembali ke tanah air kami dan ke negara kami dari mana kami diusir,” kata Haniyah, dikutip laman Palinfo, Senin (10/1/2022).
Di sisi lain, Haniyah menyebut salah satu fokus utama pejuang Gaza saat ini adalah mebebaskan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Dia menyebut, pejuang Gaza akan terus berada di garis depan dalam menggelorakan semangat perlawanan mengusir penjajah Israel.
“Setelah penyanderaam serdadu Israel Nassim Toledano, kami diasingkan ke Marj al-Zohour. Di Marj al-Zohour kami memutuskan untuk tidak meninggalkan daerah tersebut kecuali dengan kembali ke negara kami, Palestina,” ucap Haniya.
“Pangasingan itu bertujuan untuk mengosongkan wilayah Palestina yang diduduki pendudukan Israel dari para pemimpin perlawanan, sebagai persiapan untuk penandatanganan Perjanjian Oslo. Akan tetapi Oslo hari ini berada di belakang kami. Perjanjian itu tidak lagi mengendalikan proses kehidupan Palestina,” ucap Haniyah. (Palinfo)