Spirit of Aqsa- Pasukan Teroris Israel kembali melakukan penggerebekan di sejumlah kota dan desa di Tepi Barat yang diduduki, serta menangkap beberapa warga Palestina pada Ahad (13/10/2024).
Sumber lapangan melaporkan kepada Al Jazeera bahwa bentrokan bersenjata terjadi antara pejuang Palestina dan pasukan pendudukan yang menyerbu desa Silat al-Harithiya, di barat Jenin, bagian utara Tepi Barat. Bentrokan ini terjadi setelah penangkapan seorang pemuda dari desa tersebut saat melintas di pos pemeriksaan militer dekat Ramallah.
Sumber lain menyebutkan bahwa pasukan Israel melakukan penangkapan besar-besaran di desa Sa’ir, di timur laut Hebron, bersamaan dengan penggerebekan di kamp pengungsi Dheisheh, di selatan Bethlehem, Tepi Barat.
Di kota Nablus, bagian utara Tepi Barat, pasukan Israel juga melancarkan penggerebekan. Sumber-sumber lokal Palestina melaporkan bahwa kendaraan militer Israel menyerbu desa Beit Iba di barat Nablus, merusak rumah-rumah yang mereka geledah, dan menangkap seorang pemuda bernama Muhammad Abdullah Ismail.
Pasukan Israel juga memasuki sejumlah wilayah di Nablus, termasuk distrik al-Dahiyah dan Khellet al-Amoud di timur, serta Rafidia di barat. Mereka juga menyebar di alun-alun kota dan sekitar kota tua, sementara pasukan infanteri Israel mengepung area-area tersebut.
Luka Akibat Tembakan
Di tempat lain, pasukan Israel menyerbu desa al-Isawiya di timur laut Al-Quds yang diduduki, menembaki warga sipil dan melukai dua orang, salah satunya mengalami luka serius.
Kantor berita Palestina (WAFA) melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap tiga warga selama penggerebekan di al-Isawiya, termasuk satu orang yang terluka. Identitas mereka belum diketahui.
Dalam perkembangan terkait, dua organisasi hak asasi manusia Palestina mengumumkan kematian tahanan Palestina Muhammad Musa di penjara Israel setelah dipindahkan ke rumah sakit. Musa diketahui menderita diabetes, namun rincian kondisi kematiannya belum terungkap.
Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa seorang petugas intelijen khusus Israel menembak seorang pemuda Palestina selama bentrokan di al-Isawiya, dengan dalih bahwa dia berusaha melemparkan bom molotov ke arah polisi.
Meski Al-Quds Timur relatif tenang sejak 7 Oktober 2023 dibandingkan dengan wilayah Palestina lainnya, polisi Israel terus melakukan penangkapan dan penggerebekan hampir setiap hari, terutama di al-Isawiya dan kamp pengungsi Shuafat.
Kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki mengalami penggerebekan harian oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel.
Penggerebekan ini kerap disertai bentrokan, penangkapan, serta tembakan peluru tajam, karet, dan gas air mata beracun terhadap warga Palestina. Intensitas penggerebekan meningkat seiring dengan serangan brutal Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Serangan ini terjadi bersamaan dengan eskalasi perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang kini meluas ke hampir seluruh wilayah Lebanon, termasuk ibu kota Beirut, melalui serangan udara yang semakin hebat. Israel juga mulai melakukan invasi darat di bagian selatan Lebanon, mengabaikan peringatan internasional dan resolusi PBB.
Sumber: Al Jazeera