Spirit of Aqsa, Palestina- Pemimpin redaksi situs Middle East Eye dan penulis Inggris, David Hirst, mengatakan, perang Gaza melemahkan pengaruh Amerika di dunia internasional.
Dia mengutip pernyataan para diplomat dan pemimpin itelijen Amerika menerima banyak kesaksian bahwa citra Amerika Serikat di dunia internasional, terutama di dunia Islam. Itu karena posisi Amerika dalam mendukung genosida di Jalur Gaza.
Hurst menggambatkan Presiden AS Joe Biden dan zionis Israel adalah kereta yang tidak terkendali yang secara efektif telah menghancurkan kehadiran militer strategis Amerika Serikat di kawasan, Perjanjian Abraham, dan sebagian besar otoritas Washington di Dunia Islam dan negara-negara Selatan.
Dalam perang ini, kata David, Amerika bahkan tidak memimpin dari belakang, melainkan justru terseret ke belakang. Itu merupakan lelucon Barack Obama tentang penggulingan mendiang Presiden Libya Muammar Gaddafi.
Pertemuan yang Menyakitkan
Hurst menunjukkan, para diplomat dan pemimpin intelijen Amerika menghadapi pertemuan yang menyakitkan dengan rekan-rekan mereka di Arab dan Turki dalam kunjungan regional mereka. Mereka mendengar dan melihat secara langsung citra Amerika hancur karena mendukung genosida.
Amerika akhirnya memahami bahwa kebijakan mereka di Timur Tengah, yang menyatakan bahwa “Amerika telah kembali”, berada dalam masalah besar.
Tanggapan Terkuat
David menyatakan, reaksi terkuat terhadap pemboman Israel di Gaza datang dari Mesir dan Yordania, dua negara yang pertama kali mengakui Israel, karena “keduanya pada kenyataannya berada dalam bahaya besar karena ketergantungan mereka atas bantuan dan uang dari Barat.”
Mesir telah menegaskan, pembersihan etnis di Gaza tidak dapat diterima, dan mereka tidak akan menyerahkan sebutir pasir pun ke Sinai untuk warga Gaza.
Adapun posisi Yordania disampaikan oleh Menteri Luar Negerinya Ayman Al-Safadi yang mengatakan, pengusiran warga Palestina dari Gaza sama saja dengan “deklarasi perang” terhadap Yordania.
Daivid juga merujuk pada penarikan duta besar Bolivia dari Israel dan terputusnya hubungan diplomatik dengan Tel Aviv, dan posisi Tiongkok yang menentang pemboman di Gaza, serta posisi Qatar, Turki, Malaysia, dan lainnya.
Transformasi Besar
Hurst mengatakan, hal paling penting adalah perang Gaza akan menghasilkan transformasi besar dalam komunitas internasional, Amerika menyerahkan pengaruhnya kepada seluruh dunia. Lingkup pengaruh itu dengan cepat menyusut karena kesombongannya sendiri.
Ketika Barat diuji, mereka terbukti tidak mampu mengubah kebijakan dukungan buta dan tidak rasional terhadap Israel yang telah lama melewati tanggal berakhirnya kebijakan tersebut.
Sumber: Middle East Eye, Al Jazeera