Puluhan warga Palestina gugur syahis dan terluka akibat serangan Israel di Gaza pada hari kedua Idulfitri. Sementara itu, tentara Israel memerintahkan penduduk Rafah dan wilayah lain di selatan Gaza untuk mengosongkan rumah mereka sebelum digempur.
Al Jazeera melaporkan, dua warga Palestina gugur dan lainnya terluka akibat serangan Israel yang menyasar kerumunan warga di timur Jabalia, Gaza utara.
Serangan udara Israel juga menghantam tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi, utara Khan Younis, menyebabkan dua warga syahid dan beberapa lainnya luka-luka.
Di Khan Younis, dua anak gugur dan sejumlah orang terluka dalam serangan udara yang menghancurkan sebuah rumah.
Pada malam hingga Senin dini hari, pesawat tempur Israel menargetkan tiga rumah berpenghuni di Khan Younis, menewaskan 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, menurut sumber medis dan saksi mata kepada Anadolu.
Di Gaza tengah, tiga warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel di kota Al-Masdar, timur Deir Al-Balah, menurut laporan dari Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Al Jazeera juga melaporkan serangan di daerah Al-Zawaida dan kamp pengungsi Al-Maghazi, yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Israel Perintahkan Pengosongan Rafah
Di tengah agresi brutal ini, Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk seluruh kota Rafah serta wilayah Al-Manara dan Qaizan Al-Najjar di timur Khan Younis.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengumumkan bahwa penduduk di daerah Nashr, Al-Shouka, serta wilayah timur dan barat Rafah, termasuk Al-Manara dan Qaizan Al-Najjar, harus segera mengungsi ke kamp pengungsian di Al-Mawasi.
Ia juga menegaskan bahwa tentara Israel akan melanjutkan serangan dengan kekuatan besar untuk menghancurkan “kelompok teroris” di wilayah tersebut.
Sementara itu, media Israel Walla melaporkan bahwa militer Israel menganggap serangan ke Rafah sebagai langkah strategis berikutnya.
Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret lalu, Israel telah membunuh 921 warga Palestina dan melukai 2.054 lainnya, sebagian besar anak-anak dan perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 164 ribu warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 14 ribu orang masih hilang.
Pembantaian Tim Medis
Dalam perkembangan lain, jenazah 14 relawan pertahanan sipil dan Palang Merah Palestina yang dieksekusi tentara Israel ditemukan terkubur dalam lubang di Tal Al-Sultan, Rafah.
Prosesi pemakaman dihadiri oleh keluarga dan rekan-rekan mereka, di tengah kemarahan atas eksekusi keji yang dilakukan terhadap tim medis yang menjalankan tugas kemanusiaan.
Kepala Komite Dokumentasi dan Pemantauan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa tindakan Israel melanggar semua protokol hukum internasional dan menuduh tentara Israel melakukan eksekusi di tempat terhadap tim medis.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengutuk eksekusi ini sebagai kejahatan keji dan bukti tambahan bahwa Israel secara sistematis menargetkan tim medis dan kemanusiaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa pekerja medis tidak boleh menjadi sasaran serangan.
Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah menyatakan keterkejutan atas pembunuhan delapan petugas medis Palang Merah Palestina, lima anggota pertahanan sipil, dan satu staf PBB yang jenazahnya baru ditemukan setelah serangan Israel di Rafah sepekan lalu.
Sumber: Al Jazeera