Spirit of Aqsa, Palestina– PBB memperkirakan sekitar 150.000 warga Palestina dipaksa untuk pergi dari sebuah area di bagian tengah Gaza. Hal itu terjadi setelah tentara teroria Israel mengepung kamp pengungsi di wilayah tersebut.

Mengutip BBC dari saksi mata, tank-tank telah mencapai sekitar kamp pengungsian Bureij.Militer Israel baru-baru ini telah memperluas serangan darat dengan menargetkan kamp-kamp pengungsi seperti Bureij, Nuseirat, dan Maghazi.

Pengeboman Israel membuat puluhan orang syahid di Gaza pada Kamis (28/12).

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan, lebih dari 21.300 orang telah syahid di wilayah yang telah berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967 itu, selama sebelas pekan serangan Israel. Sebagian besar korban syahid adalah anak-anak dan perempuan.

Militer teroris Israel telah memaksa warga Gaza pindah dari sebidang tanah yang membentang di tengah Gaza, yang mencakup kamp Bureij dan Nuseirat.

Mereka juga memerintahkan hampir 90.000 penduduk dan 61.000 pengungsi di daerah yang terkena dampak, untuk pindah ke selatan menuju Kota Deir Al-Balah.

PBB memperingatkan, Deir Al-Balah sudah penuh sesak dengan beberapa ratus ribu pengungsi berlindung di sana.

Direktur Badan Pemulihan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Tom White mengatakan semakin banyak orang yang didorong ke Rafah di selatan Gaza.

“Jadi semakin banyak orang di tanah yang sangat kecil, yang tak mampu mendukung mereka,” katanya.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis, melaporkan 20 orang syahid karena serangan udara Israel di sebuah gedung di Rafah, yang dilaporkan menjadi penampungan warga sipil yang terusir dari tempat tinggal mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here