Spirit of Aqsa, Palestina- Ekstremis Yahudi merampok tanah warga Palestina di Lembah Yordan pada Selasa (27/12/2022) waktu setempat. Tanah tersebut merupakan tanah milik para petani dan pengembala Palestina.

Mereka langsung memasang pagar tanah penggembalaan di dekat pemukiman ilegal “Shidmot Mikula”, di sebelah timur Al-Farisiya, di Lembah Yordan utara, di Tepi Barat “yang diduduki”.

Melansir Palinfo, para ekstremis Yahudi memagari tanah penggembalaan, yang ukurannya tidak diketahui, dengan kawat berduri, sebagai persiapan untuk penyitaannya.

Ekstremis Yahudi telah merebut ribuan dunum penggembalaan dan pertanian di berbagai wilayah di Lembah Yordan utara dan mendirikan sejumlah pos pemukiman di puncak pegunungan.

Sejak awal tahun ini, Al-Farsiyya telah menjadi sasaran peningkatan serangan pemukim yahudi terhadap warga Palestina dan harta benda mereka, selain penyitaan traktor pertanian oleh pendudukan dan pengejaran mereka saat mereka bekerja di lahan pertanian.

Di sisi lain, organisasi pemukiman Yahudi “Elad” mengumumkan di halaman website resminya bahwa pihaknya memulai penggalian Yudaisasi (Yahudisasi) di tanah Birkat al-Hamra, yang direbut secara paksa hari ini, Selasa pagi, di Silwan, selatan Masjid Al-Aqsha.

Peneliti Al-Quds Radwan Amr mengatakan, dalam pernyataan persnya bahwa tanah itu memiliki kepentingan strategis (secara agama, geografis, sejarah dan arkeologi) dengan luas 5 dunum (acre) dan para pemukim mengklaim telah menjelajahi kolam Hizkia dari abad kedelapan SM.

Amr merujuk pada tuduhan terhadap pihak-pihak dalam Patriarkat Ortodoks Yunani di Al-Quds atas yang membiarkan pengalihan tanah di saat kaum yahudi sibuk dengan hari raya.

Mengenai pentingnya tanah tersebut, peneliti Al-Quds ini menyatakan, “Tanah Al-Hamra adalah bagian dari sistem air Ain Silwan yang bersejarah, dan pada awalnya merupakan dua kolam besar untuk menampung air Al-Ain dan Al-Aqsa melayani penduduk kota tua Al-Quds.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here