Spirit ofAqsa, Palestina- Penjajah Israel tercatat melakukan pelanggaran besar-besaran di Tanah Palestina di beberapa wilayah Palestina seperti Tepi Barat, Al-Quds, dan Gaza.
Pertama, penangkapan di Al-Aqsa. Pasukan penjajah Israel menangkap seorang pemuda Palestina dari dalam Masjid Al-Aqsa pada Selasa (28/6). Pemuda itu lalu dibawa ke pusat penahanan melalui Bab Al-Silsila.
Mengutip pinfo, pasukan khusus penjajah Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha dan menangkap seorang pemuda ketika dia berada di dekat Bab Hatta (salah satu gerbang masuk masjid)
Tentara penjajah Israel mengklaim bahwa pemuda tersebut mencoba menikam seorang tentara Israel di daerah Bab al-Sahira (salah satu gerbang masuk masjid).
Sementara saksi mata mengatakan, pemuda itu memukul tentara setelah dilarang masuk untuk shalat di Masjid Al-Aqsha.
Pasukan pendudukan Israel menutup pintu Masjid Al-Aqsha, mencegah jamaah memasukinya selama sekitar satu jam dan menyerang penjaga dan pemuda di sekitar Gerbang Al-Majlis.
Kedua, korban penganiayaan di Yerikho. Seorang pemuda terluka oleh peluru logam berlapis karet, selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel di dekat kamp pengungsi Aqabat Jaber, selatan Jericho, Selasa (28/6).
Seorang anak laki-laki terluka di mulutnya oleh peluru logam berlapis karet, selama konfrontasi dengan tentara pendudukan. Korban dievakuasi untuk perawatan. Lukanya disebutkan stabil.
Ketiga, penangkapan dan penahanan di Jenin dan Hebron. Pasukan penjajah Israel juga menangkap seorang pemuda dari kota Ya’bad, barat daya Jenin. Pasukan pendudukan menangkap pemuda, Islam Nidal Hamarsheh, di sebuah pos pemeriksaan militer yang mereka buat di pintu masuk kota. Konfrontasi meletus di daerah itu, tetapi tidak ada korban luka.
Dalam konteks yang sama, pasukan pendudukan Israel menahan sejumlah aktivis solidaritas asing di Masafer Yatta, selatan Hebron.
Koordinator Komite Perlindungan dan Ketahanan di Masafer Yatta, Fuad Amour, mengatakan, pasukan pendudukan yang ditempatkan di pos pemeriksaan militer yang mereka dirikan di pintu masuk desa Al-Fakhit sekitar sebulan yang lalu, menangkap para aktivis solidaritas asing dan menahannya. Mereka selama beberapa waktu sebelum melepaskan mereka, mengklaim bahwa mereka berada di area pelatihan militer.
Keempat, pembuldoseran di Betlehem. Pasukan penjajah Israel membuldoser satu dunum lahan dan menebangi pohon zaitun di desa Wadi Fukin, sebelah barat Betlehem.
Ketua Dewan Desa Wadi Fukin, Ibrahim Al-Hroub, menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menggerus dan meratakan satu dunum lahan di daerah Al-Khela, utara desa, dan mencabut 20 bibit zaitun untuk tiga bersaudara dari keluarga Assaf, yang kedua kali mereka mencabut pohon tahun ini.
Kelima, Pemberitahuan Penggusuran di Selfit. Pasukan pendudukan Israel menyerahkan, hari ini, Selasa, pemberitahuan pembongkaran, dan 13 lainnya untuk menghentikan pekerjaan dan konstruksi di wilayah utara kota Deir Ballut, sebelah barat Salfit.
Walikota Deir Ballut, Samir Youssef, mengatakan bahwa pasukan pendudukan menyerbu kota dan menyerahkan pemberitahuan pembongkaran ke kamar tempat tinggal kepada Ahmed Khalil Abdullah, dan untuk menghentikan pekerjaan dan konstruksi untuk ruang pertanian untuk Saeb Qaraosh, dan sebuah “barak” untuk Wael Yusuf, dan rumah dalam pembangunan yang pemiliknya diidentifikasi oleh, Majdi Atthufah, Ahlam Yusuf, Mahmoud Yusuf, Abbas Suleiman, Kedar Suleiman, Ratib Ahed, dan Jamil Abdel Jawad.
Keenam, penggusuran di Al-Quds. Pasukan pendudukan juga menghancurkan sebuah karavan (rumah non permanen) dan membuldoser serta memindahkan fasilitas pertanian di kota Al-Za’ayem, sebelah timur Al-Quds “yang diduduki” dengan dalih tidak memiliki izin.
Direktur Kota Al-Zaeem, Muhammad Abu Ziyad mengatakan, pasukan pendudukan Israel menghancurkan barak perumahan seluas 60 meter persegi, dan memindahkan pagar pertanian, rel, tangki air, instalasi listrik, anakan pertanian, dan pohon untuk Tariq Abu Sbeitan.
Dia menambahkan bahwa pasukan pendudukan merusak dan melepaskan rantai sepanjang 30 meter dan pagar sepanjang 30 meter, dan meruntuhkan pohon-pohon pertanian, pohon muda, tangki air dan instalasi listrik untuk Mustafa Abu Juma’a.
Ketujuh, penggusuran di Hebron. Pasukan pendudukan Israel merusak sejumlah fasilitas pertanian di kota Tarqumiya, barat laut Hebron.
Seorang anggota Komite Pertahanan Darat di kota Tarqumiya, Suleiman Jaafara, mengatakan bahwa pasukan pendudukan menghancurkan 11 alat yang digunakan oleh pemiliknya untuk tujuan pertanian dan sebuah taman selama musim panas, milik warga keluarga Fatafta, Marqutan, dan Zabaina.