Spirit of Aqsa, Palestina- Seorang pria Palestina syahid setelah ditembak mati di Baqa Al-Gharbiyah, kota Arab yang dicaplok penjajah Israel. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu malam (15/6), waktu setempat.

“Nader Maqaldeh (48) ditembak ketika dia keluar dari kafe. Pembunuhan itu diduga terkait dengan perseteruan yang sedang berlangsung antara dua keluarga di kota itu,” ungkap saksi mata, dikutip Palinfo.

Pihak penjajah Israel mengklaim tengah melakukan investigasi atas penembakan tersebut. Hingga kini, belum ada rilis resmi yang menjelaskan kronologi penembakan tersebut.

Sejak 2022, 40 warga Palestina Israel telah dibunuh. Jumlah tersebut setelah penghitungan Haaretz yang dilakukan awal bulan ini mengungkapkan penurunan tingkat pembunuhan di komunitas Arab Israel pada 2022.

Sekitar 47 kasus pembunuhan seperti itu dicatat pada saat ini tahun lalu. Sejauh ini, hanya delapan kasus atau 24% yang telah diselesaikan, di mana hanya lima yang mengarah ke dakwaan.

Padahal, penjajah Israel telah memecahkan delapan dari 12 pembunuhan, atau 67%, di komunitas Yahudi tahun ini. Warga Palestina di Israel menghadapi diskriminasi sistematis dan mengeluh diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dibandingkan dengan warga Yahudi. 

Orang-orang Palestina yang berhasil tinggal di rumah mereka setelah Nakba atau eksodus paksa tahun 1948 dikenal sebagai orang Arab Israel atau warga Palestina Israel. Mereka membentuk sekitar 20% dari imigran ilegal Yahudi. Mereka berpusat di sekelompok kota Arab di wilayah yang dicaplok penjajah Israel, yang dikenal sebagai “Segitiga Kecil”, bersama dengan wilayah Galilea dan Negev. 

Banyak kelompok hak asasi manusia mengecam kebijakan penjajah Israel terhadap orang Arab sebagai bentuk apartheid modern, dengan orang Arab menderita diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan dan perawatan kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here