Spirit of Aqsa | Pada Ahad kemarin (18/10) penjajah Israel dan Emirat menyepakati rute penerbangan, dengan 28 penerbangan setiap pekan dari Emirat Abu Dhabi dan Dubai ke bandara Ben Gurion di Lodd.
Kesepakatan juga menyetujui penerbangan bisnis antara Emirat dan Israel tanpa batas.
PM Israel Benyamin Netanyahu menyetujui kesepakatan penerbangan yang akan diresmikan di bandara Ben Gurion, Selasa (20/10), sehingga kesepakatan langsung bisa direalisir mulai beberapa pekan kedepan.
Kesepakatan mencakup 10 penerbangan kargo setiap pekan antara Emirat dan Israel. Sejumlah pejabat otoritas penerbangan Israel menyebutkan, maskapai kedua Negara memaparkan adanya peningkatan aktifitas bisnis pasca penandatanganan kesepakatan penerbangan.
Disebutkan bahwa penerbangan bisnis dari Emirat, akan landing di bandara Ramon di Eilat, Palestina selatan terjajah.
Emirat menyepakati perundingan damai normalisasi dengan penjajah Israel pada 15 September lalu, yang dimediasi Presiden Amerika Donald Trump, yang menyebutnya sebagai peristiwa bersejarah. Emirat menyebutkan bahwa langkah yang mereka ambil untuk menghentikan rencana Aneksasi Israel terhadap sejumlah besar wilayah di Tepi Barat.
Namun langkah ini menuai kecaman luas pihak Palestina, karena faktanya penjajah Israel terus melancarkan aneksasi dan penyitaan wilayah Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds, termasuk mengusir warga Palestina secara paksa lewat penggusuran rumah-rumah mereka.