Perlawanan Palestina di Jalur Gaza kembali mengguncang barisan tentara pendudukan. Kamis (2/10), faksi-faksi perlawanan mengumumkan serangkaian operasi yang menargetkan pasukan dan kendaraan militer Israel di berbagai poros pertempuran, termasuk penghancuran tank dan pengeboman posisi militer. Sehari sebelumnya, roket-roket perlawanan juga menghantam Kota Asdod.
Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan telah menembakkan mortir ke pusat komando Israel di permukiman at-Tuffah serta menggempur konsentrasi pasukan dan kendaraan di Tel al-Hawa, selatan Kota Gaza.
Dalam sebuah rekaman yang dirilis, pejuang Qassam terlihat menyerang tank Israel dari jarak nol di sekitar Sekolah Susteran Rosary, bagian dari rangkaian operasi yang mereka sebut “Asa Musa”.
Qassam juga mengungkapkan telah meledakkan sebuah tank dengan ranjau darat di Jalan an-Nasr, barat Gaza, pada 29 September lalu, yang menyebabkan kendaraan terbakar dan awaknya tewas atau terluka.
Sebagai balasan atas pembantaian terhadap warga sipil, Qassam menembakkan salvo roket ke Kota Asdod pada Rabu (1/10). Militer Israel mengklaim berhasil mencegat empat roket, sementara satu lainnya jatuh di area terbuka.
Sayap militer Hamas menegaskan bahwa sebagian operasinya baru diumumkan setelah para pejuang berhasil kembali dengan selamat dan dokumentasi pertempuran rampung. Serangan ke Asdod terakhir kali dilakukan pada April lalu, juga sebagai respons atas pembantaian warga sipil.
Di medan yang sama, Saraya al-Quds—sayap militer Jihad Islam—mengumumkan pengeboman posisi pasukan Israel di Tel al-Hawa dengan mortir serta berhasil menjatuhkan drone intelijen Israel. Sebelumnya, Saraya juga menembakkan roket ke arah permukiman Mefalsim dan Kfar Saad di sekitar Gaza.
Sementara itu, tentara Israel mengakui pasukannya di Gaza menghadapi perlawanan sengit. Menurut laporan Times of Israel, seorang perwira dari Batalion 414 mengalami luka parah, sementara dua tentara lainnya terluka ringan dalam bentrokan di Gaza tengah.
