Spirit of Aqsa, Jakarta- Dalam perjuangan panjang rakyat Palestina mempertahankan hak-haknya, perempuan Palestina telah memainkan peran yang luar biasa. Mereka telah berdiri teguh di garis depan, menunjukkan ketabahan dan keberanian yang menginspirasi banyak muslimah di seluruh dunia.

Salah satu fokus utama perjuangan mereka adalah pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dari kezaliman penjajah Israel. Ulama Palestina, Syaikhah Dr. Souhad Al-Bayary, menjelaskan, peran muslimah sangat penting di Palestina.

“Perempuan dalam perjuangan rakyat Palestina memiliki peran yang sangat penting,” kata Syaikhah Dr. Souhad Al-Bayary di Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (14/5/2023).

“Ketika ada syuhada dari kalangan laki-laki, maka ada syuhada dari kaum perempuan. Ketika ada tawanan dari laki-laki Palestina, maka ada tawanan dari wanita Palestina juga. Mereka saling melengkapi dalam perjuangan mereka,” ujar dia melanjutkan.

Peran perempuan Palestina tidak hanya terbatas di rumah saja mendidik generasi penerus perjuangan, tetapi juga membawa tanggung jawab yang besar di pundak mereka. Ketika suami mereka syahid atau ditahan, perempuan Palestina harus mengambil alih peran kepala keluarga. Mulai dari Pendidikan sampai memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Di Palestina, para perempuan menyadari pentingnya peran mereka ini. Mereka siap siaga dan tangguh, karena mereka tahu bahwa mereka harus menjadi pilar kuat dalam keluarga dan meneruskan semangat perjuangan kepada generasi berikutnya,” jelas Syaikhah Dr. Souhad Al-Bayary.

Ketika laki-laki Palestina dipenjara atau syahid, perempuan Palestina dengan tegar mengambil peran perjuangan. Mereka menjadi tumpuan keluarga, menjaga semangat perlawanan hidup di dalam diri dan membantu membangun kesadaran akan pentingnya Masjid Al-Aqsa dan masa depan Palestina.

“Perempuan Palestina sadar akan peran dan tanggung jawab mereka sebagai penjaga tempat Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa Masjid Al-Aqsa adalah bagian tak terpisahkan dari identitas dan sejarah mereka. Tempat ini disebutkan dalam Surah Al-Isra ayat pertama dan memegang makna yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia,” kata Syaikhah Dr. Souhad Al-Bayary.

Dengan kesadaran ini, perempuan Palestina siap menghadapi segala bentuk penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Mereka menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam mempertahankan Masjid Al-Aqsa, meskipun harus menghadapi risiko yang besar dan berbahaya.

Sebagai contoh, pada bulan Mei 2021 lalu, ketika terjadi konflik yang memuncak di Masjid Al-Aqsa, perempuan Palestina turun ke jalan untuk memprotes kebijakan penjajah Israel yang mengancam keamanan dan integritas Masjid Al-Aqsa.

Mereka menunjukkan keberanian dan semangat juang yang tinggi, dan mempertahankan tempat suci mereka dari serangan yang dilakukan oleh tentara Israel. “Di Palestina, para perempuan sadar dengan peran mereka ini. Bahwa mereka harus siap siaga, harus dala keadaan siap-siaga,” ujar Syaikhah Dr. Souhad Al-Bayary.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here