Spirit of Aqsa, Palestina – Europeans for al-Quds mengungkapkan, otoritas pendudukan Israel telah meningkatkan serangan di kota al-Quds selama bulan April 2021, ketika mereka berusaha untuk memaksakan fakta baru di daerah Gerbang al-Amud yang mengarah ke Kota Tua dan Masjid Al-Aqsha.

Laporan bulanan tentang pelanggaran Israel di al-Quds yang disiapkan oleh Europeans for al-Quds menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan 1080 pelanggaran yang mencakup 14 jenis pelanggaran hak asasi manusia. Pelanggaran yang paling tinggi adalah penangkapan (23,1%) disusul serangan yang mengakibatkan luka-luka (18,2%), pemukulan (16,7%), serta penyerbuan dan penggerebekan (15,6%).

Data tersebut menunjukkan bahwa pelanggaran pada bulan April berlipat ganda dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dengan pelanggaran sebanyak 498 kasus. Peningkatan pelanggaran ini terjadi dalam konteks upaya pendudukan Israel untuk memaksakan fakta baru di daerah Gerbang al-Amud, di mana terjadi konfrontasi setiap hari sepanjang malam Ramadhan.

Laporan ini memantau ada 71 kasus penembakan dan serangan langsung oleh tentara Israel di perkampungan al-Quds. Akibat yang paling parah telah mengakibatkan seorang warga al-Quds, Usamah Muhamad Shidqi Manshur (42) gugur dan istrinya, Sumaya Ezzat (36) mengalami luka-luka, pasukan penjajah Israel menembak mobilnya setelah dihentikan di sebuah pos pemeriksaan militer antara kota Bado dan al-Jib, timur laut al-Quds.

Pasukan pendudukan Israel juga melukai 197 warga sipil lainnya, termasuk 4 jurnalis dan 3 paramedis, dalam penggunaan kekuatan yang berlebihan tanpa alasan apapun, di samping puluhan warga mengalami sesak nafas akibat terkena tembak gas air mata, dan banyak kasus tercatat di mana warga dipukuli dan mengalami kekerasan parah dari pasukan pendudukan Israel.

Laporan tersebut mendokumentasikan pasukan pendudukan yang melakukan 168 serangan ke kota-kota dan perkampungan Yerusalem, di mana mereka menangkap 249 warga sipil, termasuk 150 korban selama peristiwa aksi massa di Gerbang al-Amud. Di antara korban penangkapan ada 22 anak-anak dan 4 wanita. Sementara itu sebanyak 35 warga ditetapnya sebagai tahanan rumah.

Laporan ini memantau telah terjadi 13 kasus serangan yang bervariasi antara penghancuran dan pemberitahuan penghancuran di al-Quds. Yang mengakibatkan penghancuran 3 rumah dan 8 bangunan komersial, dan pembangunan jalan permukiman. Pasukan penjajah Israel juga menyerahkan surat pemberitahuan ancaman penghancuaran banyak rumah.

Otoritas pendudukan Israel sedang berusaha untuk memaksakan perubahan demografis di kota al-Quds. Untuk tujuan ini mereka menggunakan semua sayap pemerintahan, politik dan keamanan mereka, dan di sisi lain, mereka membebaskan kepada para pemukim Yahudi dan organisasi permukiman Yahudi untuk menguasai sebanyak mungkin properti di kota tersebut.

Masjid Al-Aqsha tetap menjadi fokus target serangan Israel. Melalui serangan berulang kali oleh pasukan pendudukan Israel dan para pemukim Yahudi di satu sisi, serta operasi untuk mencegah renovasi dan menghalangi para jamaah kaum muslimin untuk masuk ke Masjid al-Aqsha di sisi lain.

Selama April 2021, kelompok-kelompok pemukim Yahudi melakukan sekitar 42 penyerbuan di Masjid Al-Aqsha dan halamannya. Jumlah pemukim Yahudi yang menyerbu Masjid al-Aqsha sebanyak 3.434 orang. Mereka melakukan tindakan provokasi dan ritual Talmud.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here