Spirit of Aqsa, Palestina – Penghasutan dan kampanye rasis yang dilakukan penjajah Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dna Kubah Shakhrah meningkat dengan cepat. Kampanye ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kampanye itu marak di tengah eskalasi kampanye normalisasi Arab-Zionis dan sebagai persiapan membangun kuil mitos Yahudi.

Kampanye hasutan Zionis terbaru yang dilakukan ekstremis Zionis, Rabi Yaakov Hemin di akun Facebooknya. Dia meletakkan fotonya di sebelah Dome of the Rock (Kubah Skahrah), dengan pengumuman bahwa dia membutuhkan seorang insinyur spesialis dalam menghancurkan fasilitas dan bangunan untuk memindahkan bangunan kubah dari halaman Masjid Al-Aqsa Al-Mubarak.

Hemin adalah kepala Koalisi Organisasi Kuil yang ekstremis. Dia juga mengatakan di akunnya, “Saya mencari seorang insinyur yang berspesialisasi dalam menghancurkan fasilitas dan bangunan, dan untuk mengajukan proposal untuk menghapus dan memindahkan Kubah Shakhrah di luar negeri. Kami berharap Kuil Yahudi segera dibuka,”

Sebelumnya, kelompok pemukim ekstremis mengajukan proposal kepada pemerintah pendudukan Israel yang bertujuan membongkar masjid “Kubah Shakrah” guna mendirikan “Kuil” (Solomon Temple) di tempat tersebut. Ini merupakan preseden berbahaya yang bertujuan mengubah status quo (realitas) di Masjid Al-Aqsha.

Masjid Al-Aqsa menjadi sasaran serangan Zionis terus menerus dari pemukim Yahudi dan polisi pendudukan. Israel juga melakukan upaya mencegah rekonstruksi bangunannya, memberlakukan pembatasan ketat pada para peziarah. Di sisi lain, polisi pendudukan Israel mengizinkan pemukim Yahudi menyerbu Al-Aqsha dalam dua periode; pagi dan sore yang berlangsung beberapa jam.

Sejak pendudukan Al-Quds tahun 1967, otoritas pendudukan Israel mengontrol kunci Gerbang Mughrabi. Melalui gerbang itu, pemukim dan pasukan pendudukan melakukan serangan setiap hari.

Hasutan Terbuka

Pemerhati khusus urusan Al-Quds dan Al-Aqsha, Dr. Jamal Amr, menekankan bahwa gerakan Zionis rahasia mengadopsi prinsip kerahasiaan dalam menindas orang-orang Palestina secara diam-diam. Ini berlaku untuk sebagian besar institusi keamanan Zionis yang melakukan kejahatan mereka di semua negara Arab dan lain-lain dan apa yang tersembunyi lebih besar.

Dalam wawancaranya dengan Pusat Informasi Palestina, Amr menunjukkan bahwa hasutan baru-baru ini mengambil bentuk hasutan terbuka berkat normalisasi Arab-Zionis, yang baru-baru ini dilakukan oleh negara-negara Arab. Hasutan ini adalah bagian yang sangat sedikit dari apa yang tidak terungkap. Yang terungkap ini memaparkan bagaimana metode pendudukan Israel dalam pemikiran menghilangkan tempat suci Islam dan menghapus eksistensi Islam Arab di sana.

Pakar urusan Al-Aqsa mengklarifikasi bahwa kata-kata ekstremis Zionis Yaqoub tidak mengejutkan, sebab itulah yang sesungguhnya bercokol kuat di benak setiap Yahudi Zionis.

Pemerhati asal Al-Quds ini menjelaskan serangan terus menerus ke Masjid Al-Aqsha dan serangan hampir setiap hari, sebagai operasi terencana dan dilakukan pemerintah dan polisi Zionis, menunjukkan bahwa keinginan Zionis mencederai Al-Aqsha adalah nyata, realistis tapi juga rahasia. Apa yang muncul darinya ke publik adalah sesuatu yang sangat sedikit sekali.

Dan dia menambahkan, “Al-Aqsha sekarang menjadi sasaran bentuk-bentuk pelecehan terburuk, dan apa yang terjadi pada Masjid Ibrahimi akan terjadi pada Masjid Al-Aqsha yang direncanakan 28 organisasi teroris Zionis yang didukung oleh penguasa kriminal dunia yakni Prancis.”

Pakar Al-Quds menunjukkan bahwa apa yang akan segera kita lihat tidak akan mengejutkan dalam eskalasi hasutan ini.   Puluhan terowongan akan segera terungkap di bawah Kubah Shakhrah dan di bawah rumah-rumah warga yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha.

Lampu Hijau

Amr menggambarkan sikap Arab terburu-buru melakukan normalisasi dengan entitas Zionis sebagai lampu hijau bagi entitas Zionis dan penjahat untuk mempertahankan yahudisasi Masjid Al-Aqsa dan pembongkaran Kubah Shakhrah.

Dia mengatakan, “Zionis baru-baru ini menikmati euforia yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari gelombang normalisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Zionis menggambarkan gelombang ini di luar kemampuan mereka.”

Teori normalisasi yang dikemukakan selama lebih dari dua dekade, dan yang telah diadopsi lagi oleh pemerintah AS, didasarkan pada melemahnya sikap Arab secara keseluruhan, melemahkan pihak Palestina dan melucuti semua ‘kartu bargaining’ yang dimilikinya jika Palestina kembali ke meja perundingan untuk menuntut haknya untuk membebaskan tanahnya, penentuan nasib sendiri, menyelamatkan tempat suci dan sejarah nenek moyangnya di Al-Quds yang sedang diserang oleh pemukiman dan rencana Yahudisasi.

Kubah Shakhrah

Kubah Shakhrah adalah salah satu monumen arsitektur Islam paling penting di kota Al-Quds, Palestina dan dunia Islam. Ia bangunan tertua yang didirikan pada era Islam telah mempertahankan bentuk geometris aslinya dan elemen arsitektur dan dekoratifnya sebagian besar tidak berubah.

Kubah Shakhrah berarti bangunan yang ditutupi oleh kubah emas, dan itu dinamai Kubah Shakhrah (The Rock Dome) karena batu yang ditutupinya dimana Nabi SAW dinaikkan oleh Allah dari sana ke langit. Kubah ini dibangun di masa Khalifah Umaiyah, Abdul Malik bin Marwan tahun 66 H dan berlanjut pembangunannya selama 7 tahun hingga rampung di tahun 72 H.

Tingginya sekitar 1,5 meter dari lantai bangunan, dan bentuknya tidak beraturan dengan diameter berkisar antara 13 dan 18 meter. Kubah Shakhrah di bagian tenganya melingkar dengan diameter sekitar 20 meter, dilapisi di bagian luar dengan lempengan emas, tingginya 35 meter, diatapi bulan sabit setinggi 5 meter.

Kubah ini merepresentasikan model tertua dalam arsitektur Islam karena kemegahan artistik dan estetika yang dalam dekorasinya terhadap jejak peradaban Islam selama periodenya berturut-turut, yang menarik perhatian dan minat para peneliti, pengunjung dan semua orang dari seluruh belahan dunia, karena konsistensi dan keselarasan antara elemen arsitektur dan dekoratifnya.

Peringatan Lembaga HAM

Lembaga Pusat Hak Asasi Manusia Palestina memperingatkan bahaya seruan rabi Yahudi Yacoub Hemin yang mengancam akan menghancurkan masjid Kubah Shakhrah yang terletak di dalam Masjid Al-Aqsha.

Pusat Demokrasi dan Hak di Gaza mengatakan, postingan rabi ini di Facebook, di mana ia menerbitkan gambar Kubah Shakhrah dengan mengumumkan dirinya membutuhkan seorang insinyur spesialis dalam menghancurkan bangunan dan fasilitas disertai usulan bagaimana cara menghapus dan memindahkannya ke luar Masjid Al-Aqsha, merupakan “seruan yang jelas darinya untuk menyerang landmark Warisan Dunia”.

Lembaga ini menjelaskan bahwa pernyataan rabi itu dilakukan sebagai penegasan dari “cara-cara hasutan yang telah digunakan pemerintah pendudukan Israel terhadap orang-orang Palestina dan kesucian mereka, sejak pendudukannya atas wilayah Palestina.

Pusat HAM ini mengutuk reaksi manajemen Facebook yang tidak menyikapi postingan dan publikasi yang menyerukan rasisme dan melanggar standar publikasi. Sementara postingan yang diterbitkan oleh warga Palestina yang menjelaskan pelanggaran dan rasisme pendudukan Israel terhadap Palestina justru dicekal. Pusat Hak Asasi Manusia bertanya-tanya: Jika ada seruan serupa dari warga Palestina, apakah manajemen Facebook akan mengizinkan publikasinya dan tidak menghapus kontennya?

Lembaga HAM ini menekankan bahwa seruan seperti itu, yang dia gambarkan sebagai “rasis” dan menyerukan hasutan, melanggar teks Pasal 53 Protokol Konvensi Jenewa Pertama 1977, yang melarang permusuhan yang ditujukan terhadap tempat-tempat ibadah, yang merupakan budaya dan warisan spiritual masyarakat, dan menekankan perlunya melindungi benda-benda Budaya dan tempat ibadah.

“Seruan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Den Haag terkait Perlindungan Peninggalan Budaya dalam Peristiwa Konflik Bersenjata, yang diadakan pada 14 Mei 1954, ketentuan piagam internasional lainnya tentang masalah tersebut, dan resolusi UNESCO, yang menganggap Yerusalem (Al-Quds) di antara situs warisan berisiko dan meminta pendudukan Israel menghentikan praktik rasisnya di kota suci itu.”pungkas Lembaga HAM. (Palinfo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here