Spirit of Aqsa, Palestina – Jumlah perlawanan pemuda Palestina naik secara signifikan terhadap penjajahan Israel di Tepi Barat, Al-Quds dan wilayah Palestina 48 selama bulan Maret. Terjadi 821 aksi perlawanan, jumlah tertinggi dalam satu bulan sejak 2017. 

Dalam rentetan peristiwa itu, sebanyak 20 warga sipil Palestina gugur syahid, 12 warga Israel tewas dan sebanyak 64 lainnya terluka dalam aksi-aksi perlawanan.

Belum pernah terjadi kerugian jiwa di wilayah Tepi Barat dan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948, yang dialami pendudukan Israel seperti pada bulan Maret lalu sejak sejak 2017.

Terjadi 52 serangan penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan Israel, 25 di antaranya terjadi di Jenin.

Sementara itu di Beersheba (Palestina’48), terjadi aksi penabrakan dan penusukan yang dilakukan eks tawanan, Muhammad Abu Al-Qia’an. Aksi ini mengakibatkan terbunuhnya 4 pemukim pendatang Yahudi dan 2 orang lainnya terluka parah.

Jumlah aksi penikaman atau upaya penikaman mencapai 9 aksi. Jumlah aksi penabrakan atau upaya penabrakan ada dua, selain 7 aksi pembakaran instalasi militer, kendaraaan dan markas pasukan pendudukan Israel.

Para pemuda dan pejuang perlawanan terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di berbagai penjuru kota. Yang mana di Tepi Barat dan Al-Quds terjadi 255 aksi pelemparan batu melawan pendudukan Israel dan pemukim pendatang Yahudi.

Laporan ini memantau terjadinya 28 aksi pelemparan bom molotov dan 296 konfrontasi dalam berbagai bentuk. Jumlah aksi balasan terhadap serangan pemukim pendatang Yahudi sebanyak 119 aksi.

Sejalan dengan aksi perlawanan, demonstrasi dan pawai rakyat terus berlanjut, dengan jumlah total 47 pawai selama sebulah, yang tujuannya adalah mengutuk kejahatan pendudukan Israel. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here