Spirit of Aqsa- Komite Keluarga Tawanan Israel di Gaza menyebut PM Benjamin Netanyahu memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik. Mereka menilai Netanyahu menjalankan perang tanpa tujuan jelas dan sengaja menolak mencari alternatif pemerintahan untuk menggantikan Hamas.
“Netanyahu memperpanjang perang demi mempertahankan kekuasaannya, dan ia melakukannya dengan mengorbankan nyawa para tentara dan tawanan,” ujar perwakilan komite tersebut.
Mereka juga mengkritik pemerintah Israel yang, alih-alih menghentikan perang dan membebaskan tawanan, justru memperluas operasi militer di Gaza dan mendirikan fasilitas militer baru. Menurut mereka, kelompok ekstrem dalam pemerintahan terus mendorong agenda pemukiman dan dominasi atas Gaza.
Komite itu juga mengungkapkan bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada mereka pekan ini bahwa Netanyahu “tidak ingin menghentikan perang sampai Hamas benar-benar lenyap.”
Saat ini, estimasi pihak Israel menyebutkan ada 101 tawanan asal Israel di Gaza. Namun, Hamas menyatakan puluhan dari mereka telah tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam Gaza.
Israel telah melanjutkan perang destruktifnya di Gaza selama lebih dari setahun. Serangan ini telah menyebabkan puluhan ribu korban syahid, terluka, dan hilang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, serangan ini juga memicu kelaparan, serta krisis kemanusiaan dan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan organisasi regional dan PBB.
Sumber: Al Jazeera