Spirit of Aqsa- Sejumlah warga Palestina syahid dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Kamp Jabalia, Gaza Utara, dan di Rafah, Gaza Selatan, pada Ahad (20/10/2024). Serangan ini terjadi di tengah berlanjutnya pembantaian dan pembersihan etnis di Gaza Utara yang dimulai sejak 6 Oktober.
Al Jazeera melaporkan, 21 warga Palestina syahid dalam serangan udara di berbagai wilayah Gaza sejak pagi hari. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, Israel telah melakukan tujuh pembantaian, dengan 84 korban syahid dan 158 luka-luka yang dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Lebih lanjut, kementerian mengungkapkan bahwa serangan udara Israel menghantam rumah-rumah di Beit Lahia, Gaza Utara, menewaskan 87 orang, sementara satu warga Palestina masih dinyatakan hilang. Wartawan Al Jazeera juga melaporkan bahwa tiga warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan di sebuah rumah di Kamp Jabalia.
Petugas medis tidak dapat mencapai lokasi serangan karena serangan langsung dari militer Israel, sementara seruan terus disampaikan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Serangan Israel terus berlanjut dengan menargetkan dan membakar rumah-rumah di bagian barat Kamp Jabalia dan berbagai daerah lain di Gaza Utara.
Saksi mata melaporkan bahwa serangan juga menghantam sekitar rumah sakit seperti Rumah Sakit al-Awda, al-Yaman al-Saeed, dan Kamel Adwan. Asap hitam tebal terlihat membubung dari Kamp Jabalia dan sekitarnya selama berjam-jam akibat serangan udara tersebut.
Pengepungan Rumah Warga
Pasukan Israel juga mengepung puluhan ribu warga Palestina di rumah mereka di Gaza Utara dan mencegah pasokan makanan serta air sejak 16 hari lalu. Wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa pada dini hari, Israel menembaki Sekolah Khalifa di Beit Lahia yang menjadi tempat pengungsian ribuan keluarga dari seluruh wilayah Gaza, sementara kendaraan militer bergerak mendekati area pemakaman Beit Lahia yang padat penduduk.
Sabtu lalu, 73 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka dalam pembantaian terbaru yang dilakukan pasukan Israel di wilayah Beit Lahia.
Tank-tank Israel juga terlihat bergerak menuju bundaran al-Nasr di Kamp Jabalia setelah Israel menguasai sebagian wilayah Beit Lahia, termasuk gerbang utara Rumah Sakit Kamel Adwan. Wilayah Tel al-Zaatar diblokade, dan Israel memberlakukan pengamanan ketat di Jalan Abu Qamar, salah satu jalan utama di Jabalia yang biasanya digunakan oleh ambulans dan petugas penyelamat.
Khalil al-Hayya, pemimpin Hamas di Gaza, menyebut apa yang terjadi di Beit Lahia sebagai “babak baru dari kebrutalan Nazi.” Dalam wawancara dengan Al Jazeera, ia menegaskan bahwa Israel melakukan upaya sistematis untuk mengusir warga Palestina dari Gaza Utara sesuai rencana para jenderal militer Israel.
Al-Hayya menambahkan bahwa rakyat Palestina di Gaza tidak akan tunduk pada rencana pemindahan paksa tersebut.
Pada 6 Oktober lalu, militer Israel mengumumkan dimulainya invasi ke Gaza Utara, dengan alasan mencegah Hamas memulihkan kekuatannya di wilayah tersebut. Namun, warga Palestina percaya Israel berusaha menguasai wilayah itu dan mengusir penduduknya.
Di Gaza Selatan, seorang wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa dua warga Palestina gugur akibat serangan drone Israel di wilayah Khirbet al-Adas, utara Kota Rafah, pada Minggu pagi. Petugas medis juga menemukan jenazah seorang warga yang tewas dalam serangan di Jalan Ahmed Yassin di wilayah al-Saftawi, Gaza barat laut.
Di Saftawi, serangan Israel terus menghancurkan rumah-rumah warga, sementara mereka juga membombardir area pemukiman.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency