Spirit of Aqsa, Palestina- Pemantau HAM Euro-Mediterania mengonfirmasi, tentara Israel menangkapan puluhan warga sipil, akademisi, jurnalis, dokter, dan orang tua dari Beit Lahia, Jalur Gaza utara. Laporan tersebut membantah klaim Israel yang menyebut para korban penangkapan itu sebagai pejuang Palestina.
“Pasukan Israel yang melancarkan kampanye penangkapan secara acak dan sewenang-wenang terhadap para pengungsi, termasuk dokter, akademisi, jurnalis, dan orang tua, dari Sekolah Khalifa Bin Zayed dan sekolah New Aleppo, keduanya berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA),” demikian laporan Euro-Med, dikutip media lokal Palestina, Sabtu (9/12).
Euro Med mengatakan, penangkapan itu disertai penyiksaan terhadap korban. Saudara perempuan jurnalis Diaa Al-Kahlot menceritakan, tentara Israel memaksa Diaa meninggalkan anaknya yang berusia tujuh tahun bernama Nada.
Diaa lalu ditangkap di bawah todongan senjata, pakaian ditanggalkan, lalu dipukuli dengan kejam. Tak hanya itu, tentara Israel sengaja membakar beberapa rumah di kawasan Beit Lahia.
Mohammed Al-Rai yang selamat dari penangkapan menceritakan, pasukan Israel menembak setidaknya tujuh pemuda karena tidak mau melepas pakaian. Pemuda itu dihina lalu ditembak.
“Euro-Mediterania Monitor mendesak pembukaan penyelidikan mendesak terhadap pelanggaran tentara pendudukan Israel terhadap warga sipil dan agar PBB bertanggung jawabnya untuk segera menyelamatkan para pengungsi,” ujar Euro-Med.