Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan keberhasilan mereka meledakkan sebuah rumah yang menjadi tempat berlindung pasukan Israel di utara Khan Younis, Jumat lalu. Serangan itu dikonfirmasi menimbulkan korban tewas dan luka di pihak pendudukan.
Dalam pernyataan resmi di kanal Telegram, Al-Qassam menyebut para pejuangnya memantau proses evakuasi udara oleh helikopter Israel yang berlangsung selama beberapa jam di Jalan Al-Fillāt, kawasan timur Kota Hamad, wilayah Al-Sathar, utara Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Al-Qassam menjelaskan bahwa rumah yang menjadi lokasi persembunyian pasukan Israel telah dipasangi bom rakitan berkekuatan tinggi yang telah disiapkan sebelumnya. Peledakan dilakukan saat fajar di hari pertama Idul Adha, menyebabkan pasukan musuh jatuh antara syahid dan luka-luka.
Perlawanan Terus Berkobar
Rabu kemarin, resistensi Palestina di Gaza melanjutkan operasi militernya terhadap pasukan pendudukan dan kendaraan tempurnya, khususnya di berbagai poros pertempuran di Khan Younis.
Media Israel sendiri melaporkan bahwa dua tentaranya terluka oleh tembakan sniper, mengonfirmasi adanya “pertempuran sengit” yang masih berlangsung di dalam Jalur Gaza.
Al-Qassam juga menyatakan berhasil menembak seorang tentara Israel dengan senapan Ghoul—senjata buatan sendiri—di wilayah Al-Sanāti, sebelah timur kota ‘Abasan Al-Kabīrah, timur Khan Younis.
Israel Akui Kerugian
Media Israel mengutip pengakuan militer pendudukan bahwa dua tentaranya mengalami luka sedang akibat tembakan dari pejuang bersenjata di Khan Younis.
Sejak dimulainya agresi brutal Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, tercatat 866 tentara Israel tewas, termasuk 424 orang sejak dimulainya invasi darat pada akhir Oktober. Sementara itu, jumlah tentara yang terluka mencapai 5.844 orang.
Pembantaian Berlanjut
Di sisi lain, agresi Israel yang disebut banyak pihak sebagai perang pemusnahan massal, terus menghantam Gaza tanpa henti. Hingga hari ini, serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 182 ribu warga Palestina gugur dan terluka, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu lainnya mengungsi, hidup dalam kelaparan, penderitaan, dan kehancuran total.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu