Spirit of Aqsa, Palestina – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan rakyat Palestina tidak khawatir tentang kesepakatan normalisasi antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA). Abbas menyebut kesepakatan itu “omong kosong”.

Hal itu menjadi pernyataan pertama Abbas sejak kesepakatan yang disponsori Amerika Serikat (AS) itu diumumkan pekan lalu. Abbas menuduh UEA memunggungi rakyat Palestina yang hidup dalam pendudukan di Tepi Barat dan blokade Israel di Gaza.

“Kami tidak khawatir tentang omong kosong yang terjadi di sini dan di sana, serta terutama dalam beberapa hari terkahir, saat kesepakatan tiga pihak antara Emirat, Israel dan Amerika diumumkan,” kata Abbas.

Israel dan UEA sepakat untuk membentuk hubungan penuh sehingga membuat marah rakyat Palestina yang sejak lama ingin dukungan UEA agar dapat mendirikan negara merdeka.

Mereka (UEA) telah membalikkan punggung mereka pada segalanya: hak rakyat Palestina, negara Palestina, solusi dua negara, dan kota suci Yerusalem,” kata Abbas saat bertemu sejumlah faksi di kota Ramallah, Tepi Barat.

Abbas, 84, menuduh UEA mencoba membenarkan kesepakatan itu dengan berpendapat dapat membantu menghentikan aneksasi Israel di Tepi Barat. AS menyatakan aneksasi tidak akan dilakukan dalam beberapa waktu untuk fokus pada penerapan kesepakatan.

Sebagai simbol persatuan, rapat Abbas di kompleks kepresidenan Palestina juga dihadiri Hamas yang mengontrol Gaza dan Fatah yang merupakan partai yang dipimpin Abbas dan mengontrol Tepi Barat.

Kuwait menyatakan sikapnya pada Israel tetap tidak berubah. Arab Saudi dan Qatar tetap diam dalam masalah itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here