Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategis, Letnan Jenderal Faiz Ad-Duwairi, menyatakan, pejuang perlawanan Palestina masih terus berjuang meskipun pendudukan Israel telah menghancurkan semua aspek kehidupan, mengusir dua juta warga, dan memaksa mereka hidup hanya di sekitar 11% dari wilayah Gaza.

Dalam analisis militer terbaru, Ad-Duwairi menyoroti video-video dari perlawanan sepenuhnya bertentangan dengan klaim militer Israel dan pernyataan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang menyebutkan Brigade Pejuang di Rafah telah dihancurkan dan pasukan mulai ditarik ke front utara.

Ad-Duwairi mencatat, video menunjukkan perlawanan berhasil menghancurkan dua kendaraan lapis baja tipe “Tiger” yang biasanya membawa 11 orang. Selain itu, perlawanan juga menyerang kelompok militer di dalam bangunan dengan dua peluru kendali “TPG”. Namun, Israel hanya mengakui satu tentara tewas, yang menurut Dwoiri menunjukkan bahwa Israel tidak sepenuhnya mengungkapkan kerugian yang mereka alami.

Strategi Perlawanan

Menurut Dwoiri, perlawanan tetap bertahan di beberapa lokasi dengan strategi yang berbeda. Di wilayah selatan seperti Rafah, Khan Yunis, dan tenggara Deir al-Balah, serta di area antara Khan Yunis dan Deir al-Balah, pertempuran dan bentrokan terus terjadi meskipun intensitasnya menurun dibandingkan sebelumnya.

Di daerah Netzarim, perlawanan telah melakukan penyergapan empat hari yang lalu dengan melibatkan pejuang yang direkrut pada tahun 2024. Operasi lainnya dilakukan dengan serangan mortir dan roket.

Dwoiri menekankan bahwa kekuatan utama perlawanan dalam menghadapi tentara Israel adalah pertempuran jarak dekat untuk mencegah pasukan pendudukan menguasai wilayah tertentu. Ketika pertempuran jarak dekat tidak memungkinkan, perlawanan dapat menggunakan roket dan mortir yang memiliki jangkauan maksimum sekitar 9 kilometer.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here