Faksi-faksi perlawanan Palestina di Jar Gazalu kembali melancarkan operasi gabungan yang menewaskan seorang tentara Israel di timur Khan Younis.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, berhasil menembak mati seorang serdadu Israel dalam operasi sniper bersama Brigade Saraya Al-Quds (sayap militer Jihad Islam) di wilayah Abasan al-Kabirah, timur Khan Younis.
Dalam keterangannya melalui Telegram, al-Qassam menyebut para pejuangnya melihat langsung helikopter militer Israel mendarat untuk mengevakuasi jenazah korban.
Sementara itu, Brigade Saraya Al-Quds melaporkan bahwa mereka menggempur konsentrasi pasukan dan kendaraan militer pendudukan yang menginvasi area sekitar Jalan 5 di utara Khan Younis dengan hujan mortir.
Tak tinggal diam, Brigade Syahid Abu Ali Mustafa (sayap militer PFLP) turut menyasar pusat komando militer Israel di permukiman ilegal Nahal Oz dengan serangan roket kaliber 107 mm. Tentara Israel mengakui adanya roket yang diluncurkan dari Gaza dan jatuh di area terbuka.
Militer Israel mengonfirmasi seorang prajuritnya tewas. Ia adalah sersan senior dari batalion teknik tempur yang terlibat dalam pertempuran di selatan Gaza.
Sumber-sumber media Israel sebelumnya mengabarkan adanya “insiden keamanan serius” yang dialami pasukan mereka di Gaza, disertai pendaratan helikopter evakuasi darurat di Rumah Sakit Ichilov, Tel Aviv.
Pada Selasa, al-Qassam menyatakan berhasil menghancurkan dua kendaraan lapis baja Israel dengan ranjau darat jenis Shawadh dalam operasi gabungan dengan Brigade Al-Quds, di Abasan al-Kabirah. Hari sebelumnya, faksi perlawanan juga mengeksekusi serangan mematikan dengan ranjau anti-personil yang menewaskan dan melukai pasukan Israel di lokasi yang sama.
Seluruh operasi ini terjadi dalam konteks perlawanan intensif terhadap invasi darat brutal yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 185.000 warga Palestina (mayoritas adalah perempuan dan anak-anak) serta menghilangkan lebih dari 11.000 orang. Gaza kini menjadi medan perang dan pemusnahan yang paling mengerikan di abad modern.
Sumber: Al Jazeera, Anadolu