Spirit of Aqsa- Pakar militer dan strategi, Ad-Duwairi, menilai pendekatan yang digunakan oleh militer Israel untuk menghancurkan dan meratakan sebagian besar jalan di Kota Jenin, Tepi Barat utara yang diduduki, sebagai pendekatan bodoh dan tidak berdasar pada logika militer.
Israel mengklaim pendekatan ini untuk mencegah pejuang menanam bahan peledak di jalan-jalan yang sudah diperbaiki.
Namun, menurut Ad-Duwairi, menanam bahan peledak di jalan yang telah diratakan justru lebih efektif dibandingkan menempatkannya di jalan yang sudah diperbaiki. Klaim Israel tersebut justru mengada-ada. Israel hanya ingin menghancurkan aspek-aspek kehidupan.
“Israel telah meratakan 80% jalan di Jenin serta menghancurkan jaringan listrik, air, komunikasi, dan pembuangan limbah. Tidak ada garis merah bagi militer Israel yang melakukan segala bentuk kejahatan,” tutur Ad-Duwairi, dikutip Al Jazeera, Senin (2/8/2024).
Mengenai perkembangan di lapangan di Tepi Barat, dia menyarankan agar perlawanan bergerak secara horizontal dengan memperluas cakupan ke semua kota dan kamp di Tepi Barat, serta secara vertikal seperti yang dilakukan dalam operasi di Turkmanya, barat Al-Khalil, yang dianggap sebagai operasi berkualitas tinggi yang membuat Israel terganggu.
Ad-Duwairi menilai bahwa ekspansi horizontal dan vertikal dalam aksi perlawanan di Tepi Barat akan membuahkan hasil.
Pada Ahad pagi (1/9/2024), tiga polisi Israel tewas dalam serangan bersenjata terhadap kendaraan di pos pemeriksaan Turkmanya di Al-Khalil. Israel menyatakan, ketiga polisi tewas itu adalah anggota keamanan dan polisi yang sedang bertugas.