Spirit of Aqsa, Palestina- Perjalanan akademik Zamzam Al-Qawasmeh tak seperti anak-anak sekolah pada umumnya. Wanita asal Hebron itu sempat dipenjara penjajah Israel selama enam bulan.

Meski mengalami diskriminasi, Al-Qawasmeh tak serta-merta meninggalkan dunia pendidikan. Dia tetap giat belajar. Pada akhirnya, dia berhasil memperoleh prestasi di sekolah dengan rata-rata nilai 82%.

Al-Qawasmeh dibebaskan dari penjara penjajah Israel pada April 2023. Dia sempat ragu untuk mengikuti ujian sekolah menengah. Itu karena dia menghabiskan enam bulan dalam penahanan administratif. Hidup di penjara Israel bukan perkara mudah. Dia bingung untuk memutuskan untuk tetap ikut ujian atau berhenti saja.

Setelah istikharah, Al-Qawasmeh mendapat seercah harapan. Ditambah pihak keluarga yang terus memberikan dukungan. Dia akhirnya belajar dari dalam penjara agar tidak ketinggalan pelajaran dan tetap bisa mengikuti ujian.

Semenjak keluar dari penjara, dia mencatat semua pelajaran yang dilewati selama masa tahanan. Dia membutuhkan waktu dua bulan, dari April sampai Mei 2023. Dia bangun pagi dan belajar sampai sore hari. Usahanya itu tidak sia-sia, karena akhirnya bisa mendapatkan nilai tinggi.

Selama proses itu, Al-Qawasmeh mengaku sering cemas dan khawatir tidak bisa bisa berhasil. Itu karena waktu untuk belajar dan mengejar ketertinggalan sangat singkat. “Tetapi saya melakukannya dan berhasil, karena saya belajar untuk membuat marah pendudukan Israel,” ucapnya.

Al-Qawasmeh mendedikasikan prestasi untuk keluarga dan para tahanan wanita di penjara zonis Israel, tepatnya di Penjara Damoun. Tahanan wanita di penjara tersebut selalu mendukung Al-Qawasmeh untuk meneruskan pendidikan dan menyelesaikan sekolah menengahnya.

Sebelumya, pasukan zionis Israel menangkap Al-Qawasmeh pada 31/10/2022. Dia ditangkap di pos pemeriksaan militer di pintu masuk Jalan Al-Shuhada, Hebron. Selama penahanan, dia beberapa kali pindah-pindah penjara. Mulai dari kantor polisi pemukiman Kiryat Arba lalu dipindahkan ke Hasharon Al-Ramla. Kemudian dipindahkan ke Penjara Damon.

Al-Qawasmeh dituduh hendak melakukan penikaman kepada tentara Israel. Dia ditangkap dan dijadikan tahanan administratif, yakni penangkapan tanpa bukti. Persidangnya sempat tertunda berkali-kali. Lalu, pada akhirnya dia divonis enam bulan penjara ditambah denda 2.500 shekel. Dia menjalani hukuman itu dan dibebaskan April lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here