Di tengah penyebaran pasukan Israel secara besar-besaran, sekitar 75 ribu jamaah menunaikan shalat Tarawih di kompleks Masjid Al-Aqsa, Kota Al-Quds yang diduduki.

Dalam pernyataan singkat, Departemen Wakaf Islam menyebutkan bahwa “lebih dari 75 ribu jamaah menunaikan shalat Isya dan Tarawih di halaman Masjid Al-Aqsa,” mayoritas berasal dari Kota Al-Quds dan wilayah pendudukan sejak 1948.

Pada hari kedua Ramadan, pasukan Israel memperketat kehadiran mereka tidak hanya di Kota Al-Quds, tetapi juga di dalam Masjid Al-Aqsa dan di antara para jamaah.

Pusat Informasi Wadi Hilweh di Al-Quds melaporkan bahwa pasukan Israel menahan sejumlah pemuda di gerbang Masjid Al-Aqsa dan memberikan mereka surat larangan masuk ke masjid.

Wadi Hilweh membagikan foto-foto pasukan khusus Israel yang berkeliaran di antara barisan jamaah di halaman Al-Aqsa sambil membawa kamera untuk merekam.

Pasukan khusus Israel menyebar di atas atap Kubah Shakhrah (Dome of the Rock), bahkan di antara barisan jamaah perempuan, bertepatan dengan shalat Isya dan Tarawih.

Kehadiran pasukan khusus Israel di antara jamaah—terutama di sekitar gerbang lengkung, halaman Kubah Shakhrah, serta area yang menghadap ke musala Qibli dan sekitarnya—telah menjadi pemandangan yang berulang setiap Jumat sejak 7 Oktober 2023.

Tahun ini, pemandangan tersebut juga terjadi selama shalat Subuh, Isya, dan Tarawih di bulan Ramadan.

Selain itu, pasukan Israel juga menghentikan para pemuda di gerbang Al-Aqsa, memeriksa identitas mereka, serta menyerahkan panggilan untuk menghadiri interogasi di kantor polisi “Qishleh” di Kota Tua Al-Quds.

Pusat tersebut juga melaporkan pembebasan aktivis Al-Quds Nafisa Khuwis setelah tujuh jam ditahan oleh pasukan pendudukan. Ia ditangkap pada pagi hari saat berjalan di kawasan Bab Hutta di Kota Tua.

Pada Jumat lalu, Kanal 14 Israel melaporkan bahwa kepolisian pendudukan berencana mengerahkan lebih banyak pasukan di Al-Quds, khususnya di sekitar Masjid Al-Aqsa, sejak awal Ramadan.

Menurut laporan itu, jumlah pasukan kepolisian akan ditambah sekitar 2.000 personel. Pengamanan ketat akan diterapkan di berbagai titik di Kota Al-Quds, termasuk pintu masuk dan keluar kota, serta banyak persimpangan di sekitarnya.

Pengetatan keamanan ini dilakukan setelah otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk membatasi akses warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa. Mereka hanya mengizinkan maksimal 10 ribu warga Palestina dari Tepi Barat untuk memasuki masjid pada hari Jumat selama bulan Ramadan.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here