Spirit of Aqsa, Palestina- Sekira 60 ribu warga Palestina berhasil memadatai Masjid Al-Aqsa pada Jumat (6/1/23). Mereka menggelar Shalat Jumat meski dicegat dan diberi aturan ketat dari penjajah Israel.

Badan wakaf Islam menyatakan, sekitar 60 ribu orang warga menunaikan shalat Jumat di Al-Aqsha, di tengah prosedur ketat yang diberlakukan pasukan penjajah Israel di sejumlah pintu gerbang masjid.

Shalat Jumat berbarengan dengan pemeriksaan zionis terhadap kartu identitas warga di kawasan syekh Jarrah, dan dihentikannya kendaraan warga dan bis umum.

Penjajah zionis menerapkan prosedur ketat bagi warga Palestina menuju Masjidil Aqsha untuk menunaikan shalat Jumat.

Sejumlah perlintasan dipasang pasukan Israel, untuk mengantisipasi aksi demonstrasi atas serbuan Menteri Keamanan Israel, ekstrimis Ben Gvir beberapa hari lalu ke Masjidil Aqsha.

Khutbah Jumat

Khatib Jumat syekh Ismail Nawahida menegaskan, Masjidil Aqsha adalah mahkota kemuliaan kita, dan bagian dari akidah Islam berdasarkan keputusan Tuhan semesta alam, yang tak bisa dibagi.

Nawahida menyerukan intensifikasi kehadiran ke Masjidil Aqsha, dan meminta warga Al-Quds untuk terus bersabar dan gigih berjuang dan bersiaga di Masjidil Aqsha.

Khatib Al-Aqsha menyatakan, kesulitan yang menimpa umat di tahun lalu salah satu penyebabnya adalah normalisasi dengan penjajah.

Al-Aqsha menjadi sasaran kejahatan keji pada selasa lalu, Menteri keamanan Israel esktrimis Itamar Ben Gvir menyerbu masuk ke pelataran Masjidil Aqsha.

Menurut Badan Wakaf di Al-Quds, lebih dari 50 ribu yahudi menyerbu masuk Masjidil Aqsha pada tahun 2022 lalu, jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak dimulainya penyerbuan masuk yahudi ke Al-Aqsha.

Para pejuang Palestina yang bersiaga di Masjidil Aqsha menyerukan segenap keluarga dan warga Al-Quds untuk mengintensifkan kehadiran dan bersiaga di Masjidil Aqsha, melindunginya dari kejahatan yahudi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here