Menteri Warisan Israel, Amihai Eliyahu, menyerukan agar militer Israel menduduki seluruh wilayah Gaza dan meninggalkan para tawanan Israel yang masih hidup di tangan pejuang Palestina.

“Gaza harus menjadi wilayah Yahudi,” kata Eliyahu, politisi dari partai sayap kanan ekstrem Otzma Yehudit, seperti dikutip media lokal, Rabu (30/7). Ia menegaskan bahwa tawanan yang masih bertahan di Gaza (diperkirakan berjumlah sekitar 20 orang) harus diperlakukan sebagai “tawanan perang” yang nasibnya baru akan dibahas setelah perang selesai. “Pembebasan mereka bukan prioritas,” ujarnya.

Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik, terutama dari keluarga para tawanan. Dalam pernyataan resmi, mereka menyebut pernyataan Eliyahu sebagai “kegagalan moral yang memalukan.” “Ia tidak mewakili suara rakyat Israel yang mendesak pengembalian para tawanan dan penghentian perang yang tak berujung,” tegas mereka.

Kecaman juga datang dari tokoh-tokoh oposisi. Mantan Perdana Menteri dan pemimpin oposisi Yair Lapid menilai Eliyahu telah melecehkan keamanan nasional, mencederai hubungan internasional, serta merusak simpati dunia terhadap Israel. “Setelah menyerukan pengeboman nuklir atas Gaza, kini ia ingin membiarkan tawanan mati begitu saja. Ini bukan hanya radikal, ini pengkhianatan,” ucap Lapid.

Sementara itu, pemimpin partai oposisi Demokrat Israel, Yair Golan, mengatakan, “Eliyahu hanya mengucapkan terang-terangan apa yang sebenarnya sudah dijalankan pemerintah secara diam-diam: mereka sudah lama memutuskan mengorbankan para tawanan demi kepentingan politik.”

Sejak awal agresi besar-besaran ke Gaza pada Oktober 2023, Eliyahu memang dikenal vokal menyerukan kebijakan ekstrem, termasuk blokade total, serangan ke gudang-gudang makanan, dan pengusiran paksa warga Palestina. Bahkan pada November 2023, ia sempat menyarankan penggunaan senjata nuklir atas Gaza, pernyataan yang kala itu mengejutkan banyak pihak.

Di tengah tekanan global terhadap agresi Israel yang telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza, komentar terbaru ini semakin menguatkan tuduhan bahwa pemerintahan Netanyahu tak hanya kejam terhadap rakyat Palestina, tetapi juga telah mengkhianati warga negaranya sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here