Spirit of Aqsa, Palestina- Surat kabar Haaretz menyajikan laporan terkait isu di antara politisi Israel tentang memfasilitas ‘pemindahan paksa’ warga Jalur Gaza ke negara lain. Legislator Israel mendorong upaya tersebut dilakukan di bawah payung bantuan kemanusiaan. Namun, Haaretz memperingatkan ide tersebut cacat hukum dan tidak bisa diterima.

Gagasan pengusiran paksa tersebut berasal dari para politisi Israel yang memiliki ideologi garis keras. Mereka ingin mengusir warga Gaza lalu membangun pemukiman Yahudi di sana. Hal itu diamini PM Benjamin Netanyahu dan mengaku hendak membuat tim khusus. Gagasan yang disebut Haaretz sebagai lelucon konyol.

Anggota Knesset dari Likud, Danny Danon, menyajikan klaim solusi untuk masalah Gaza. Dia mengaku menerima kontak dari “negara-negara di Amerika Latin dan Afrika yang ingin menampung pengungsi dari Gaza.”

Dia menjelaskan bahwa ini “akan memudahkan bagi penduduk Gaza yang akan tetap di sana, serta upaya membangun kembali wilayah tersebut.”

Menurut Haaretz, gagasan tersebut merupakan lelucon konyol, lantaran memaksa warga Jalur Gaza keluar dari Palestina di tengah pengeboman tanpa ampun. Gagasan tersebut hanya ambisi politisi Israel yang ingin mengusir warga sipil dan membangun pemukiman Yahudi seperti pada 2005.

Danon bukan satu-satunya yang mendorong gagasan “sukarela” ini. Anggota Knesset Ram Ben Barak dari partai Yesh Atid juga menulis sebuah artikel opini tentang masalah ini di Wall Street Journal. Dia menunjukkan, gagasan “pengusiran paksa” telah menemukan pendukung di kalangan oposisi juga.

Menteri Intelijen Yisrael Katz juga menerbitkan artikel tentang hal ini di Jerusalem Post, dan ini memaksa Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menjelaskan bahwa ini tidak mencerminkan kebijakan pemerintah.

Namun, yang paling memprihatinkan menurut Haaretz adalah bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu turut membahas isu ini. Menanggapi pernyataan Danon, Netanyahu mengatakan, Israel harus membentuk tim untuk menangani masalah ini.

“Masalah kita adalah negara-negara yang ingin menampung mereka, dan kita bekerja pada hal ini.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here