Spirit of Aqsa, Palestina– Pasukan penjajah Israel mengintensifkan serangan udara ke Jalur Gaza sejak Ahad malam (22/10) sampai Senin dini hari (23/10). Media lokal menyebut, pengeboman kali ini menjadi yang terparah sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober lalu. Hanya dalam tiga jam, puluhan warga Gaza syahid

Mengutip Palinfo, Jalur Gaza mengalami malam paling berdarah dan paling kejam sejak dimulainya agresi. Puluhan pesawat tempur Israel ikut serta dalam kejahatan pengeboman rumah-rumah dan lingkungan pemukiman sipil. Mereka memang hendak membumi hanguskan Gaza.

“Pengeboman yang intens terus berlanjut hampir tanpa henti hingga Senin dini hari, mencatat bahwa pemboman tersebut berfokus pada sasaran warga sipil yang aman, menghancurkan rumah-rumah, dan membunuh anak-anak dan perempuan secara massal dalam upaya untuk menekan masyarakat,” demikian Palinfo.

Pada Senin pagi, sejumlah syuhada ditemukan dan luka-luka setelah pesawat penjajah Israel menargetkan sebuah rumah keluarga Abu Iyada di lingkungan Al-Saud, sebelah barat Rafah.

Kementerian Dalam Negeri melaporkan,ada korban syahid dan terluka akibat pemboman pesawat penjajah Israel terhadap rumah keluarga Abu Iyada di Rafah dan keluarga Al-Zinati di Khan Yunis, selatan.

Pesawat penjajah Israel mengebom sebuah rumah keluarga Al-Hashash di Rafah, dan melancarkan serangan di dekat pusat pasokan UNRWA di kamp Al-Shati, dan beberapa serangan di daerah Tal Al-Hawa di Gaza.

Penjajah Israel juga menargetkan dua rumah di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza, dan melancarkan serangan ketiga yang menargetkan kolam Sheikh Radwan, menyebabkan kebakaran di salah satu generator.

Sejumlah syuhada tercatat dan korban luka-luka dalam serangan bom Israel yang menargetkan sebuah rumah di Jalan Aidiya, sebelah barat Kota Gaza. Pesawat penjajah Israel juga mengebom sebuah rumah keluarga “Al-Lidawi” di daerah Al-Shuhada, sebelah barat kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, yang mengakibatkan sejumlah orang syahid dan terluka.

Pesawat pendudukan mengebom sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, dan sekitar Rumah Sakit Al-Quds dan Al-Shifa di Gaza. Pesawat penjajah Israel melancarkan serangan terhadap rumah keluarga Al-Ghoul di belakang Kompleks Medis Al-Shifa, menyebabkan luka kritis.

Hingga tengah malam, warga dan kru penyelamat terus menemukan jenazah dua syuhada dan mencari mereka yang hidup dan terluka dari bawah rumah yang hancur di kamp Jabalia. Mereka menemukan jenazah 30 syuhada.

Juru bicara Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi kematian lebih dari 400 warga pada Ahad (22/10), sementara puluhan korban masih berdatangan di rumah sakit setelah malam berdarah.

“Saat ini tidak mungkin memberikan perhitungan akurat mengenai jumlah syuhada; Karena banyak dari mereka yang masih berdatangan ke rumah sakit sementara masih banyak lagi yang tertimbun reruntuhan, dan malam telah tiba, yang sepi dan menakutkan dengan kekerasan bom,” kata kemenkes.

Pembantaian penjajah Israel terjadi beberapa jam setelah menerima pukulan keras dari perlawanan, yang diwakili oleh penyergapan Al-Qassam di timur Khan Yunis, yang mengakibatkan hancurnya sebuah tank dan buldoser.

Dalam kejadian itu, penjajah Israel mengakui pembunuhan seorang tentara dan melukai tiga tentaralainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here