JALUR GAZA- Seorang Ibu Palestina di Jalur Gaza tengah tertangkap kamera memberikan salam perpisahan kepada kedua anaknya yang syahid. Sang ibu juga meminta petugas medis menyelimuti jenazah anaknya agar tidak ‘kedinginan’.

“Jaga dan peluk mereka dengan aman,” kata Ibu tersebut dalam sebuah potongan video yang direkam fotografer Atiya Darwish. Kedua anaknya syahid dalam sebuah pembantaian yang dilakukan teroris Israel di Kamp Nusseirat, Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah.

“Momen yang membuat batu pun menangis, tetapi dunia yang lemah tidak akan bergeming!” Tulis Atiya Darwish.

Pemandangan seorang ibu Palestina yang mengucapkan selamat tinggal kepada kedua anaknya dengan mengulang-ulang kata-kata menyayat hati, sambil meminta mereka untuk ditutupi agar tidak kedinginan, menarik perhatian besar dari pengguna media sosial yang tergerak oleh keadaan ibu yang berduka.

Beberapa aktivis media sosial di Facebook menegaskan bahwa mereka tidak terbiasa dengan pemandangan yang mengiris hati seperti ini, dan mereka akan terus membela masalah Palestina dan menuntut agar penembakan dihentikan.

Dalam konteks yang sama, kamera saksi mata merekam pemandangan menyakitkan dari keluarga-keluarga yang kehilangan anggota-anggota keluarganya akibat pengeboman oleh pasukan penjajah Israel terhadap rumah-rumah mereka di kamp Al-Nusseirat.

Dalam video lain, seorang ibu terlihat mengungkapkan kesedihannya di depan jenazah putrinya yang berusia 17 tahun, sementara dalam video lainnya, seorang pemuda dengan penuh perhatian membawa saudara perempuannya yang menjadi syuhada sambil berusaha keras untuk melindunginya dari kedinginan.

Sebuah cuplikan video yang diabadikan oleh fotografer Palestina Atiya Darwish menunjukkan tumpukan jenazah para syuhada pada dini hari ini, di dalam dan di luar kulkas pendingin jenazah di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, akibat serangan udara Israel yang menargetkan rumah-rumah penduduk di kamp Al-Nusseirat.

Kamp Al-Nusseirat menjadi saksi dari jatuhnya puluhan syuhada Palestina, pada hari Rabu, 20 Maret, dalam serangan hebat yang dilancarkan oleh penjajah, sementara pasukan tersebut terus memblokir kompleks medis Al-Shifa untuk hari ketiga berturut-turut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here