Spirit of Aqsa, Palestina- Sebuah situs berita Israel (Wala) melaporkan kesaksian tentara zionis Israel yang terlibat pertempuran darat di perbatasan Jalur Gaza. Tentara Israel menggambarkan pergerakan Hamas sebagai pasukan yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah, mengacu pada jaringan terowongan yang tersebar di wilayah tersebut.

Jurnalis militer untuk situs Wala, Amir Bouhbut, menulis, sebagian besar penembakan terhadap tentara Israel berasal dari “ribuan sumur” dan jaringan terowongan yang panjang bercabang di Jalur Gaza.

“Tantangan yang paling menonjol bagi tentara Israel adalah untuk membersihkan sepenuhnya dan mencegah serangan mendadak di kemudian hari, atau manuver darat,” tulis Bouhbut di situs Wala.

Bouhbut juga menanggapi kritikan terkait lambangnya invasi darat ke Jalur Gaza. Padahal, kata dia, ribuan tentara Israel sudah melakukan panetrasi ke perbatasan Jalur Gaza sejak Jumat (27/10), namun membuahkan hasil apa-apa.

“Hampir dapat dipastikan bahwa pasukan Israel di wilayah tersebut sedang melancarkan ‘perang pembukaan terowongan’ atau yang disebut ‘mata’,” kata Bouhbut.

Kesaksian tentara yang dilaporkan oleh situs Walla menunjukkan, zona pertempuran di Jalur Gaza mencakup ribuan ‘mata air’ yang mengarah ke jaringan terowongan yang bercabang. Hal itu memungkinkan pejuang Al-Qassam untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lain sejauh bermil-mil.

Oleh karena itu, Komandan Wilayah Selatan, Mayor Jenderal Yaron Finkelman, mengintruksikan untuk “membersihkan secara menyeluruh berbagai sel lapangan, dan menghancurkan mata air ini dengan menggunakan sabotase dan berbagai peralatan teknik, sambil berhati-hati dalam melindungi pasukan untuk mencegah pejuang Hamas melakukan serangan.”

Menurut kesaksian yang diperoleh situs Walla, sebagian besar pejuang Hamas melepaskan tembakan ketika mereka keluar dari celah tersebut. Mereka berkata, “Pejuang Hamas keluar dari mata terowongan, menembakkan rudal anti-tank atau melepaskan tembakan, lalu kembali ke terowongan, menutup penutup besi dan menghilang. Ada sejumlah besar mata terowongan yang dirancang untuk menyerang kami dan menunda manuver.”

Selain serangan-serangan ini, “kasus-kasus bentrokan jarak pendek juga terjadi, sementara pasukan IDF mengejutkan Hamas di dekat daerah-daerah yang sudah dibangun.”

Tentara penjajah Israel menggunakan sejumlah besar drone dengan berbagai ukuran untuk memberikan gambaran lapangan yang luas dan seakurat mungkin, yang dikirim ke ruang komando depan brigade di Israel dan juga ke “markas komando” di Hekeria di Tel Aviv. Hal itu memungkinkan pemahaman tentang medan perang dan respons cepat terhadap peristiwa apa pun.

Menurut Walla, tentara Israel mengklaim mampu menguasai wilayah beberapa wilayah perbatasan. Sebagai buktinya, pasukan Israel melaporkan masuknya peralatan logistik, perbekalan makanan, air dan amunisi, atas permintaan para komandan.

Sumber: Al Jazeera, Walla

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here