Spirit of Aqsa, Palestina- Aksi kekerasan penjajah Israel di Tepi Barat terus berlanjut dengan insiden terbaru menambah jumlah korban. Kekerasan tersebut membuat 17 warga Palestina syahid dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Warga Palestina menggambarkan ratusan ekstremis Yahudi menyerang desa Palestina dalam beberapa hari terakhir. Peristiwa itu terjadi setelah pejuang Palestina berhasil membunuh empat ekstremis Yahudi pada Selasa lalu.
Dalam insiden terbaru, tentara penjajah Israel mengatakan batu dilemparkan dan menerima laporan tentang warga Israel yang membakar properti Palestin di desa utara Umm Safa.
“Seorang tentara terluka dan satu orang Israel ditangkap,” kata tentara Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sebuah ambulans dilempari batu oleh ekstremis di dekat Umm Safa, melukai pengemudinya.
Korban terbaru adalah seorang balita. Khaled Malalha (5 tahun), seorang balita yang harus kehilangan mata setelah terkena peluru penjajah Israel. Peristiwa tersebut menambah catatan kejahatan penjajah Israel terhadap warga Palestina.
Khaled terkena peluru penjajah Israel saat berada di mobil bersama sang ayah di dekat pintu masuk Gaza, barat Nablus.
Mengutip palinfo, penjajah Israel menembaki mobil yang dikendarai ayah Khaled secara brutal. Khaled sempat dibawa ke rumah sakit dan sempat menjalani operasi mata, namun tidak berhasil. Alhasil, Khaled harus tumbuh tanpa mata sebelah.
“Jumat lalu kami berada di mobil saya, menuju desa Bazariya, barat laut Nablus, dan terjadi perlawanan dengan pasukan penjajah Israel di daerah tersebut. Tiba-tiba, Khaled terkena peluru di matanya, dan darah memenuhi wajahnya,” kata ayah Khaled.
“Kami mulai berteriak, meminta ambulans, dan setelah kami pergi ke rumah sakit, dan setelah beberapa operasi dan intervensi medis, para dokter memutuskan untuk lepaskan matanya, dan ini adalah takdir kita,” ujar dia melanjutkan.