Koordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, menegaskan bahwa armada Indonesia tetap menjadi bagian penting dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF). Empat kapal Indonesia telah berlayar dari Italia, sementara satu kapal lainnya bergerak dari Yunani.

“Kapal-kapal ini akan bertemu di tengah laut dengan rombongan yang berlayar dari Tunisia. Jadi memang tidak ada kapal Indonesia yang berangkat dari Tunisia,” jelas Husein di Tunis.

Ia juga mengungkapkan soal kapal observer yang akan diberi mandat khusus. Kapal ini, kata Husein, akan berangkat paling akhir dalam satu atau dua hari mendatang, dengan membawa tokoh-tokoh dan figur ternama. Husen juga akan berada di kapal observer tersebut untuk memastikan perjalanan misi ini terpantau dari awal hingga akhir.

Husein menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia bukan soal siapa yang naik kapal, melainkan bagaimana menjaga agar misi kemanusiaan ke Gaza ini tetap berjalan.

“Exposure kita bukan untuk personal atau lembaga, tapi untuk Gaza. Kita rela tidak naik kapal demi keberhasilan misi ini. Kita justru menunjukkan teladan dengan menyerahkan kursi ke negara-negara lain,” tegasnya.

Menurutnya, sikap besar hati itu membuat Indonesia mendapat penghargaan tinggi dari Steering Committee maupun delegasi negara-negara lain.

“Keputusan ini membuat citra Indonesia semakin kuat: konsisten mendukung Palestina, dan memberi ruang bagi dunia untuk bersuara lebih lantang melawan blokade Gaza,” ujar Husein.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here