Indonesiainside.id- “Saudara-saudara kami, bagi yang bisa mencapai kami, kami telah menyediakan beberapa sayuran, yang akan dibagikan secara gratis. Semoga Allah melindungi kita semua dan menghilangkan segala kesulitan dari Jenin dan warganya,” tulis Mahmoud Zaidat, pemilik sebuah supermarket besar di Jenin, di halaman Facebook tokonya. Ini adalah upaya pribadi Mahmoud untuk membantu warga yang kekurangan bahan pangan di tengah blokade yang telah berlangsung selama sembilan hari.
Mahmoud menjelaskan bahwa ia memulai inisiatif ini secara pribadi setelah banyak warga di lingkungan sekitarnya memintanya untuk membuka toko guna membeli persediaan makanan dan air. Setelah memastikan situasi keamanan di sekitar tokonya di Jalan Nazareth, ia memutuskan untuk membuka tokonya bagi warga.
Permintaan Bantuan Lokal
Saat ini, kebutuhan utama warga Jenin adalah sayuran, terutama karena pemadaman listrik yang menyebabkan banyak persediaan makanan dan sayuran membusuk. Mahmoud menjelaskan bahwa banyak orang tidak memiliki cukup makanan di rumah, terutama karena blokade dan penutupan pasar serta toko-toko kecil selama periode penyerbuan.
Mahmoud berupaya mendapatkan pasokan sayuran dari petani di Desa Al-Jalama, yang relatif jauh dari area konflik, dan mengoordinasikan pengiriman sayuran ke tokonya setiap hari. “Saya menyediakan sayuran secara gratis bagi siapa pun yang bisa datang ke toko,” katanya.
Kampanye Bantuan Menyebar
Inisiatif Mahmoud menginspirasi banyak toko dan warung lain di berbagai kawasan di Jenin untuk melakukan hal yang sama, mencerminkan solidaritas dan kerjasama yang telah menjadi ciri khas warga Jenin selama bertahun-tahun.
Di pusat kota Jenin, seorang pemilik toko kopi dan permen meletakkan kotak besar berisi air mineral dan mengumumkan melalui media sosial bahwa air tersebut dapat diambil secara gratis oleh siapa saja yang membutuhkannya. “Saya tidak merasa ini perlu dibicarakan, ini adalah hal kecil dibandingkan dengan kehancuran dan teror yang dilakukan oleh pendudukan di kota ini. Kami tidak bisa membiarkan warga Jenin merasa kehausan,” katanya.
Sejumlah warung juga membagikan roti segar setiap hari secara gratis. Di tengah kota Jenin, seorang warga menggunakan mobil pribadinya bersama anaknya yang berusia 10 tahun, membagikan roti kepada siapa saja yang lewat di jalan.
Bantuan tidak hanya datang dari Jenin, tetapi juga dari dermawan di Ramallah dan Hebron yang mengirimkan sumbangan ke pusat kota Jenin, termasuk sumbangan telur dan bahan makanan lainnya.
Tantangan Distribusi Bantuan
Namun, distribusi bantuan menghadapi tantangan besar. Di Desa Kafr Dan, dua remaja syahid setelah ditembak oleh pasukan pendudukan saat mereka sedang mengendarai sepeda motor untuk membagikan roti kepada warga yang terjebak di daerah timur Jenin. Dengan semakin lama blokade berlangsung, kampanye bantuan mulai terorganisir di berbagai wilayah.
Muhammad Sabah, Kepala Desa Burqin, mengatakan bahwa warga desa secara sukarela mengumpulkan sumbangan dan paket makanan untuk warga Kamp Jenin, terutama karena kedekatan desa tersebut dengan kamp dan pemahaman warga tentang kondisi yang dialami di sana.
Sabah mengatakan bahwa mereka mencoba berkoordinasi secara rutin dengan Palang Merah untuk mengirimkan sumbangan ke dalam kamp, namun pengiriman bantuan sering kali memerlukan koordinasi dengan tentara Israel.
Kampanye bantuan ini juga meluas ke kota-kota lain seperti Tubas dan Nablus, di mana truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan dikirim ke Jenin. Gubernur Nablus, Ghassan Daghlas, menyatakan bahwa kampanye ini menunjukkan solidaritas dengan warga Jenin dan mempertegas kesatuan rakyat Palestina dalam menghadapi krisis.