Spirit of Aqsa | Sebuah LSM hak asasi manusia menyatakan bahwa Israel telah menangkap setidaknya 17.000 anak-anak Palestina di bawah umur (antara 12 dan 18 tahun) sejak tahun 2000.

Ketua Komite Tahanan dan Mantan Tahanan, Qadri Abu Baker, mengatakan bahwa zionis Israel masih menahan hampir 200 anak di bawah umur di penjara militer Ofer, Megiddo, dan Damon dalam kondisi yang sangat keras dan tidak manusiawi. Anak-anak menjadi sasaran penyiksaan dan penghinaan, yang melanggar standar HAM internasional.

Abu Baker mengatakan dalam sebuah pernyataan pers pada hari Sabtu bahwa satu hari sebelum Hari Anak Palestina, negara pendudukan telah melakukan pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap anak-anak Palestina, yang merupakan noda pada PBB dan organisasi hak asasi manusia internasional yang gagal memberikan perlindungan minimal untuk Anak-anak Palestina.

Pernyataan itu menambahkan bahwa sejak tahun 2000, Israel telah menangkap setidaknya 17.000 anak di bawah umur Palestina antara usia 12 dan 18. Selain itu, banyak penangkapan dilaporkan untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Abu Baker menjelaskan bahwa Yerusalem memiliki jumlah anak terpenjara yang paling tinggi karena mereka ditangkap dan ditahan secara ilegal oleh Israel setiap hari. Penangkapan di rumah, denda, dan deportasi juga biasa dilakukan sebagai tindakan hukuman terhadap anak-anak Palestina di Yerusalem.

Dia menyatakan bahwa menargetkan anak-anak di Yerusalem adalah bagian dari kebijakan Israel untuk mengisolasi kota suci dari kota-kota Palestina lainnya untuk mengakhiri hubungannya dengan warisan dan budaya Palestina.

Abu Baker meminta Sekretaris Jenderal PBB, Dewan Hak Asasi Manusia, dan semua organisasi internasional, terutama UNICEF dan Amnesty International, untuk bertindak cepat dan tegas guna menekan zionis Israel untuk membebaskan semua tahanan, terutama anak-anak, yang hidupnya dalam bahaya.(QNN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here