Sumber medis melaporkan kepada Al Jazeera bahwa 61 warga Palestina telah syahid akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak dini hari ini, bersamaan dengan intensifikasi serangan Israel terhadap rumah sakit yang tersisa di wilayah tersebut.

Menurut sumber tersebut, 26 warga Palestina gugur di wilayah utara Gaza akibat serangan yang menargetkan rumah-rumah penduduk dan tempat pengungsian.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan hari ini, Jumat, bahwa sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 45.658 warga Palestina telah gugur dan 108.583 lainnya terluka dalam serangan militer Israel di Gaza.

Serangan di Gaza Tengah

Di Deir al-Balah, Gaza Tengah, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa dua warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan Israel yang menargetkan sebuah gudang komersial yang menjadi tempat pengungsian di timur kota tersebut.

Tim medis Palestina mengevakuasi jenazah kedua syahid dan sejumlah korban luka ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah.

Sementara itu, dua warga Palestina juga gugur dalam serangan terhadap sebuah kendaraan sipil di kota Zawaida, Gaza Tengah. Tim medis, dibantu warga, membawa korban luka dan jenazah ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.

Serangan di Gaza Utara

Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa 9 warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di dekat pintu masuk Kamp Pengungsi Maghazi.

Selain itu, lima warga Palestina tewas dalam serangan udara yang menargetkan gerbang Rumah Sakit Al-Shifa di barat Kota Gaza. Israel mengancam akan menyerang Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia jika tidak segera dikosongkan.

Di wilayah Sheikh Radwan, barat Kota Gaza, serangan drone Israel melukai beberapa warga Palestina. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Baptis, dengan beberapa dilaporkan dalam kondisi sedang.

Di selatan, dua warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka dalam serangan drone Israel di Khirbat Al-Adas, utara Rafah. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi jenazah dan korban luka.

Ancaman terhadap Rumah Sakit

Militer Israel meminta seluruh orang di Rumah Sakit Indonesia untuk segera meninggalkan lokasi. Sumber di rumah sakit meminta jaminan keamanan selama proses evakuasi, mengingat di dalamnya terdapat perempuan, lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan pasien yang tidak bisa bergerak.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan bahwa Israel berusaha menghancurkan sistem kesehatan di Gaza. Ia meminta agar Israel menghentikan serangannya terhadap fasilitas medis dan pertahanan sipil.

Israel juga mengancam akan menyerang Rumah Sakit Al-Awda di Kamp Pengungsi Jabalia, jika tidak segera dikosongkan. Dalam sebuah pernyataan, manajemen rumah sakit menyebut ancaman ini sebagai bagian dari upaya pemusnahan oleh Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan terakhir.

Menurut laporan PBB, dalam delapan bulan terakhir, Israel telah melancarkan lebih dari 136 serangan terhadap 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis di Gaza.

Kecaman Hamas

Hamas mengecam serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia dan fasilitas sekitarnya, termasuk pembakaran sejumlah sekolah dan rumah. Serangan ini dianggap sebagai bagian dari rencana genosida dan pengusiran terhadap warga Palestina di Gaza.

Hamas mendesak masyarakat internasional, terutama WHO dan Palang Merah Internasional, untuk segera bertindak menghentikan kejahatan Israel terhadap sektor kesehatan di Gaza.

Hamas juga mengajak masyarakat global untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan terus menekan Israel agar menghentikan kejahatan yang didukung oleh Amerika Serikat ini.

Ancaman Baru dari Israel

Militer Israel, Jumat ini, mengeluarkan ancaman kepada warga di wilayah Bureij, Gaza Tengah, untuk segera mengosongkan area tersebut sebagai persiapan serangan militer.

Dalam pernyataannya di platform X, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, meminta warga Gaza untuk pindah ke “zona aman,” meskipun tidak ada tempat yang benar-benar aman dari serangan Israel.

Peringatan ini biasanya diikuti oleh serangan udara mendadak, yang sering kali tidak memberi cukup waktu bagi warga Palestina untuk menyelamatkan diri, sehingga menyebabkan banyak korban jiwa.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here