Kementerian Kesehatan Gaza kembali mengumumkan bertambahnya korban akibat kelaparan yang disengaja. Dalam 24 jam terakhir, tujuh warga Palestina (termasuk dua anak) syahid karena gizi buruk, sehingga total korban kelaparan meningkat menjadi 258 jiwa. Dari jumlah itu, 110 adalah anak-anak.

Sementara itu, serangan militer Israel terus menambah korban. Sumber medis melaporkan 57 warga Palestina syahid pada Ahad (17/8), di antaranya 38 orang yang sedang menunggu bantuan di titik distribusi yang diawasi Israel. Di RS Al-Ma’madani, tujuh warga Palestina juga syahid akibat serangan udara yang menghantam halaman rumah sakit.

Kantor Media Pemerintah Gaza menegaskan, Israel menjalankan strategi “rekayasa kelaparan” untuk membunuh perlahan 2,4 juta warga Gaza, termasuk 1,2 juta anak. Menurut pernyataan resmi, Israel secara sengaja menutup akses pangan dan melarang masuknya kebutuhan dasar, sehingga lebih dari 100 ribu anak dan pasien kini hidup dalam ancaman kelaparan ekstrem. Gaza menegaskan pendudukan dan para pendukungnya memikul tanggung jawab penuh atas kebijakan yang disebut sebagai “arsitektur kematian.”

Krisis Bantuan Pangan
Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan upaya mereka untuk mengirimkan bantuan ke Gaza masih jauh dari kebutuhan riil, hanya mampu menutupi 47% dari target harian. Dalam pernyataannya di platform X, WFP menegaskan tidak mungkin melanjutkan distribusi teratur, dapur umum, maupun operasi roti tanpa tambahan pasokan besar.

Badan PBB itu memperingatkan setengah juta warga Gaza kini berada di ambang kelaparan, dan menegaskan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya jalan untuk memperluas akses bantuan.

Operasi Militer di Zeitoun
Di medan perang, pasukan Israel semakin intens menggempur Kota Gaza dan sekitarnya. Serangan udara dan artileri diarahkan ke kawasan timur dan selatan, bersamaan dengan disahkannya rencana militer untuk menduduki Kota Gaza.

Di lingkungan Zeitoun, serangan brutal berlangsung lebih dari sepekan. Pasukan Israel yang masuk dari poros timur dan selatan menghancurkan rumah-rumah, meratakan fasilitas sipil, dan menggusur warga secara paksa. Dinas Pertahanan Sipil Gaza melaporkan lebih dari 400 rumah dan gedung telah dihancurkan hanya dalam beberapa hari terakhir.

Genosida yang Terus Berlanjut
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan penuh Amerika Serikat melakukan genosida di Gaza melalui pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pengusiran massal. Hingga kini, serangan tersebut telah menewaskan 61.944 warga Palestina dan melukai 155.886 lainnya. Lebih dari 9.000 orang masih hilang, ratusan ribu mengungsi, sementara kelaparan merenggut 258 jiwa, 110 di antaranya anak-anak.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here