Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, kembali melontarkan ancaman penuh kebencian. Dalam sebuah konferensi pers pada Rabu (3/9), ia dengan terang-terangan menebar ancaman “menghapuskan” Otoritas Palestina, sekaligus menyerukan aneksasi penuh atas seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki.
“Kami akan melenyapkan Otoritas Palestina jika berani menantang kami,” ucap Smotrich, seraya mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera “menerapkan kedaulatan” Israel di Tepi Barat, sebuah istilah yang tak lain berarti pendudukan total.
Smotrich mengklaim langkah itu akan mencegah terbentuknya “negara teror Palestina,” sembari menyebut aneksasi sebagai “transformasi bersejarah” yang bisa mengabadikan nama Netanyahu dalam sejarah.
Dia juga menyiratkan dukungan dari Washington dalam upaya menghancurkan gagasan negara Palestina, meskipun sejumlah negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, mulai bergerak untuk mengakuinya secara resmi.
Menurut laporan Yedioth Ahronoth, Smotrich menyiapkan rencana aneksasi atas 82% wilayah Tepi Barat, dengan sisa kecil yang masih dibiarkan di bawah pengelolaan Otoritas Palestina, itu pun hanya sementara, sampai dicari “pengganti.”
Selama dua tahun terakhir, Smotrich sudah menekan Otoritas Palestina dengan kebijakan keuangan yang keras: menghentikan transfer lebih dari 500 juta dolar dari pajak Palestina, memutus bank-bank Palestina dari sistem keuangan Israel, hingga mendorong krisis ekonomi yang bisa membuat pemerintahan Palestina runtuh.
Hamas menanggapi dengan tegas. Dalam pernyataannya, gerakan perlawanan itu menegaskan bahwa proyek kolonial Israel tidak akan membawa keamanan, melainkan hanya memicu perlawanan lebih besar.
“Upaya memaksakan realitas di lapangan dan menghapus hak rakyat Palestina untuk merdeka dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya pasti gagal,” tegas Hamas.
Mereka menyeru bangsa-bangsa Arab dan seluruh komunitas internasional agar berdiri melawan agenda kolonial yang jelas-jelas bertujuan melenyapkan Palestina.
Ancaman Smotrich itu datang seiring dengan perang genosida di Gaza yang belum berhenti, sementara di Tepi Barat, ekspansi pemukiman ilegal mencapai tingkat yang belum pernah terjadi.
Bahkan bulan ini, Smotrich telah menyetujui proyek kolonial “E1” yang akan memisahkan Al-Quds dari wilayah Tepi Barat, sekaligus memutus konektivitas utara dan selatan wilayah itu—langkah berbahaya yang mempercepat peta apartheid Israel.